SOREANG – Diusia ke 377 tahun kabupaten Bandung berbagai prestasi telah diukir. Ragam penghargaan diraih dari pemerintah provinsi maupun pusat. Keberhasilan itu tak lepas dari peran serta dan dorongan kinerja Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Bandung. Dengan Program Sabilulungan Ngariksa Kertaraharja Jadi Semangat Pembangunan “Mulang ka Indung Nyaah ka Bandung, Bandung Seribu Kampung”. Kabupaten Bandung akan semakin maju mandiri dan berdaya saing dengan program Bandung Seribu kampung.
”Secara pribadi, saya sangat mendukung Program Bandung Seribu Kampung. Bahkan secara lembaga DPRD berharap dengan program tersebut bisa meminimalisir angka pengangguran dan bermanfaat bagi masyarakat miskin,” kata Anang Susanto ditemui di ruangan kerjanya kemarin (18/4)
Jika melirik dari usia kabupaten dengan luas wilayah 176.238,67 Ha boleh dikatakan sudahn tua, tetapi semangat untuk membangun tetap berkobar layaknya remaja 17 tahun-an.
Lanjut dia, saat ini program Seribu Kampung baru bisa mengurangi jumlah pengangguran hingga dikisaran 3 persen, dari jumlah sebelumnya yang mencapai delapan persen lebih. Namun untuk “menyentuh” kemiskinan sepertinya belum sanggup, sebab angka kemiskinan di Kabupaten Bandung relatif masih tinggi.
Selain itu, bukti kalau Bandung Seribu Kampung yang memberdayakan para Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), belum mengatur segi pengupahan.
Orang nomor satu di lembaga legislatif Kabupaten Bandung ini berharap, agar upah kerja di program seribu kampung juga diatur, meskipun belum sesuai dengan Upah Minimum Kabupaten (UMK) Bandung minimal bisa mensejahterakan, sehingga para pekerjanya bisa hidup layak.
Legislatif akan mendukung, semua program yang diajukan eksekutif, asal tidak bertentangan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), selain itu ujamya, tujuan dilaksanakannya program itu, untuk kemajuan kabupaten dengan penduduk 3,5 juta jiwa. Seperti Bandung Seribu Kampung, sebenama program itu sudah berjalan secara kecil kecilan dan pemerintah tinggal memberi penguatannya saja.