Uniknya, kegiatan sebesar ini ternyata tak dipungut biaya apapun dari para peserta. Dan para pemateri yang hadir pun datang tanpa ada bayaran. Semua itu atas kesediaan para pengisi materi yang ingin berbagi ilmu dan pengalaman kepada para peserta yang hadir.
Sementara itu, pengisi materi lainnya, Pendiri Men’s Republic Yasa Singgih pun ikut memeriahkan kegiatan Bandung Bersinergi yang ke-2 ini. Dia pun bercerita bahwa awalnya tidak ada cita-cita untuk menjadi seorang pengusaha.
”Awalnya saya nggak punya cita-cita jadi seorang pengusaha. Yang saya tahu, adalah lulus SMA, kuliah, kerja, dan jadi seorang manajer. Tapi, nyatanya hidup memang nggak selalu sesuai sama apa yang kita pikirin.” tutur Yasa ditemui di kegiatan yang sama oleh Zetizen Jabar Ekspres.
Pernah mengalami lika-liku bisnis hingga bangkrut, Yasa tak menyerah untuk mencari peluang bisnis.
”Saya pernah mengalami kebangkrutan dan memutuskan untuk menutup sebuah cafe di salah satu mall di Jakarta Selatan dan menghentikan juga bisnis kaos yang sudah saya rintis dari awal karena mengalami kerugian yang cukup besar. Tapi saya nggak mau nyerah, saya coba bikin rencana bisnis dan konsep yang sudah terusun rapi di bidang fashion. Dan saya sangat bersyukur, hingga saat ini, bisnis yang saya tekuni bisa terus maju dan meningkat,” ungkap pria berkacamata ini.
Yasa juga telah mendapatkan beberapa penghargaan skala nasional hingga internasional atas semua yang dia lakukan dalam dunia bisnis di Indonesia. Yasa berhasil menjadi tokoh Nyata Film Dokumenter Pemimpin Muda Bisnis dari Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia pada 2015, Marketeers Youth of The Year tahun 2016 oleh Mark Plus. Dan yang paling membanggakan, namanya masuk dalam 30 Under 30 Young Leaders & Entrepreneurs di Asia versi Forbes tahun 2017. (leo/azu)