”Setelah itu, proses sinkronisasi. Lalu setelah melalui proses tersebut kami sudah terima soal dan oleh Kemendikbud akan dikunci dan hanya bisa dibuka saat pelaksanaan ujian saja. Jadi kemungkinan kebocoran soal akan sangat kecil terjadi. Dan berdasarkan pengalaman sebelumnya ada kebocoran soal di SMA 3 ini,” katanya.
Disamping itu, tindakan kebocoran biasanya akan diketahui setelah sesi pertama selesai. Sebab sebut Yeni, pihak sekolah bahkan kepala sekolah tidak diperkenankan masuk ke ruangan, yang diperbolehkan hanya tim pengawas dan peserta didik.
”Karena ini baru sesi pertama, sejauh ini belum ada laporan dan biasanya tindakan kebocoran akan diketahui saat sesi pertama selesai,” tegasnya.
Kepala SMA 5 Bandung, Suparman mengatakan selama pelaksanaan UNBK di SMA 5 Kota Bandung bisa dikatakan aman, karena sejauh ini tidak ada laporan baik laporan kendala teknis maupun laporan adanya tindakan kecurangan ataupun kebocoran UNBK.
“Di SMA 5 Kota Bandung, UNBK diikuti 412 peserta. Semuanya hadir dan sangat siap sehingga tidak ada kekhawatiran bocornya soal ataupun tindakan kecurangan,” katanya.
Selain kesiapan sistem, SMA 5 Kota Bandung diklaim paling siap infrastrukturnya yaitu, fasilitas laboratorium komputer paling memadai karena SMA 5 memiliki 5ruangan lab komputer.
“Jadi, di SMAN 5 Kota Bandung ini hanya menggunakan 2 sesi saja tidak 3 sesi, karena kebutuhan komputer cukup memadai untuk 412 peserta didik yang mengikuti UNBK,” terangnya.
Infrastruktur Belum Siap
Aspek kesiapan infrastruktur UNBK, diakui Disdik Jabar sejauh ini memang belum siap Seratus persen. Artinya meskipun sudah menyiapkan 43.000 server dan kompuer sebanyak 124.055 unit. Jumlah tersebut belum ideal atau belum mampu memenuhi seluruh peserta didik. Sehingga, sistem UNBK SMA ini dibagi ke dalam 3 sesi.
”Peningkatan jumlah peserta UNBK SMA memang sudah sesuai target yaitu, Seratus persen. Tetapi belum bisa diimbangi dengan kesiapan kebutuhan infrastruktur. Ke depannya, mudah-mudahan UNBK SMA dan tingkat lainnya bisa dilakukan 2 sesi saja atau hanya 1 sesi saja,” jelas Hadadi.
Artinya terang dia, idealnya satu perserta didik satu unit komputer atau pelaksanaan UNBK seharusnya hanya 1 sesi saja. Tidak seperti saat ini, satu komputer dipakai untuk 3 peserta didik yang digunakan secara bergantian (dibagi per-sesi).