SOREANG – Jumat berkah, begitu kira-kira ungkapan yang dirasakan masyarakat muslim, tak terkecuali warga Kabupaten Bandung. Sudah satu bulan lamanya, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperin) Kabupaten Bandung menggelar Jumat Culinary Market and Coffee shop di Pelataran Kantor Disperin, sebagai program untuk mengembangkan produk Industri Kecil dan Menengah (IKM).
Kepala Disperin Kabupaten Bandung, Popi Hopipah, mengungkapkan program yang digagas sebulan lalu itu, bertujuan untuk mengembangkan industri agro di Kabupaten Bandung, dengan mencoba menyasar Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkab Bandung.
“Kita coba kembangkan, untuk mengukur seperti apa animo masyarakat melalui karyawan Pemkab. Nantinya IKM yang terlibat akan diberikan jadwal untuk bergabung di program ini. Mudah-mudahan jika responnya baik, jumat culinary market ini akan melibatkan lebih banyak pelaku IKM,” kata Popi saat di wawancara, Minggu (10/4).
Dia mengatakan, Disperin akan selalu berpihak kepada IKM baik agro maupun non agro. Dalam upaya agar produk IKM itu lebih maju, mandiri dan mempunyai daya saing, maka pihaknya melakukan beberapa percepetan, yakni menciptakan market yang mandiri dengan mengoptimalkan Friday market.
“Selain itu kita fasilitasi kemudahan untuk start up WUB, legalistas izin edar dan sertifikasi halal. Kemudian, untuk produk IKM kita upayakan bisa masuk ke toko-toko modern, lelang, kopi juga pameran-pameran,” ungkapnya.
Dalam hal peningkatan Sumber Daya Manusianya lanjut Popi, Disperin memberikan pelatihan kepada masyarakat baik dari segi produktivitas, pemasaran juga skill. “Maka untuk memaksimalkan upaya itu, kita membentuk kampung-kampung produk unggulan di wilayah masing-masing untuk lebih memudahkan pembinaannya,” ucapnya.
Selain itu Popi berharap para IKM yang sebelumnya sudah diberikan pembinaan, juga mampu meningkatkan manajemen pasar secara profesional. Menurutnya, produk IKM Kabupaten Bandung memiliki kualitas yang tidak kalah dengan daerah lain, bahkan kualitas kopinya kelas dunia.
“Upaya strategis Disperin yakni mengupayakan pengembangan IKM, agar sejalan dengan penguatan struktur industri dengan memperbesar jaringan manajemen pasar. Kita optimalkan para IKM supaya memiliki kemampuan manajemen yang mumpuni. Selain pelatihan keterampilan, kita tawarkan juga untuk inovasi kemasan produk, ya biar eye catching saja jadi pembeli tertarik,” imbuh Popi Hopipah