Conte Kehabisan Ide

LONDON – Antonio Conte seperti lupa caranya berkreasi. Musim lalu, dia bisa menciptakan kreasi berupa formula 3-4-3.  Formula itu sukses memberinya trofi Premier League pertama buat Chelsea.

Nah, ketika lawan sudah bisa meredam formasi 3-4-3-nya, Conte tak mampu menemukan ide baru lagi. Mauricio Pochettino yang cuma sekali memenangi head to head dengannya pun sukses mempermalukan The Godfather di depan pendukungnya sendiri.  Itu terjadi saat Chelsea menjamu Tottenham Hotspur di Stamford Bridge, London, 1-3 (1-1), Minggu malam lalu WIB (1/4).

The Blues cuma bisa sekali menjebol gawang Hugo Lloris lewat heading Alvaro Morata pada menit ke-30. Sebaliknya, gawang Willy Caballero harus dijejali tiga lewat Christian Eriksen  (45′) dan brace (dua gol) Dele Alli (62′ dan 66′).  Gol-gol tersebut merusak rekor 28 tahun angkernya Stamford Bridge bagi Spurs. Gol-gol itu juga semakin menjauhkan Chelsea dari zona Liga Champions (empat besar).  Sebab, kini gap dengan peringkat empat semakin lebar (delapan poin).

“Ini hari yang menunjukkan kalau Antonio (Conte) sudah kehabisan ide,” ucap Chris Sutton, pundit di BT Sport. Sutton juga pernah membela Chelsea pada 1999-2000.

Begitu buntunya kreativitas Conte, mantan pelatih timnas Italia itu baru melakukan pergantian pemain pertama di menit ke-81. Tepatnya saat menarik Victor Moses dan memasukkan Olivier Giroud. Skema pun dapat berubah jadi 3-5-2.   Fakta, baru kali ini Conte baru mengganti pemain pertamanya pada menit ke-81 di Premier League.  “Dalam waktu yang telat, dia ingin mengubah ketinggalan dua gol. Padahal, tak satu pun tembakan ke gawang yang dilakukan Chelsea pada babak kedua,” lanjutnya.

Conte pun mengakui bahwa sejak gol penyama kedudukan dari Eriksen, performa anak asuhnya sudah goyah. “Gol yang sudah membunuh konfidensi kami,” keluh Conte saat diwawancarai London Evening Standard.  “Bahkan, dengan permainan Tottenham kami harusnya kalah 2-0 atau 3-0. Begitu mudah kami kebobolan, dan saya pikir itu menjadi pekerjaan rumah kami,” ungkap pelatih terbaik ke-2 dalam FIFA Award 2017 itu. Conte tahu konsekuensinya dengan kekalahan kandang keempat di Premier League musim ini.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan