Prabowo menegaskan, dirinya siap mempertanggungjawabkan apa yang selalu dikatakannya. Sebab, apa yang diutarakan sesuai dengan data dan fakta. Itu pun diperkuat dari bersumber badan resmi. Bahkan, dia mengaku sebagian besar data tersebut dari badan pemerintah RI.
”Saya gak ngarang. Dari badan-badan tersebut bahwa setengah kekayaan Indonesia dikuasai hanya oleh satu persen rakyat ini. Yang lebih parah, yang satu persen ini menguasi 80 persen tanah,” tegasnya.
Prabowo menyebutkan, begitu banyak uang rakyat dipakai untuk pembangunan. Namun belum juga dipakai apa yang dibangun sudah rusak. Dan kalaupun ada yang sudah digunakan harganya tidak sesuai dengan apa yang dilaporkan.
”Ini adalah bentuk korupsi. Akibatnya kita tidak mampu memberi gaji yang cukup untuk guru, pegawai, pejabat, TNI, polisi, hakim karena gajinya tidak cukup. Akhirnya mereka (yang punya uang) dengan kekuatannya berhasil menyogok pejabat pejabat dan pemimpin pemimpin kita, sehingga semua mau disogok (disuap) dari anggota DPR, ketua partai dan semua mau disogok dan kalau semua pemimpin mau disuap rakyatnya bagaimana,” paparnya.
Sementara itu, ketika hadir ke Kabupaten Bandung, mengkritisi pemimpin yang kerap memberi harapan kepada masyarakat. Ketika ditagih masyarakat, pemerintah pun terkesan tutup mata akan janjinya dulu.
”Elit (pemerintah) selalu mengatakan susah sekarang. Tapi nanti bakal ini dan itu. Selalu nanti, akan dan kemudian. Sekarang uang kita (rakyat) kemana, mereka gak bicara,” ungkapnya di Hotel Sutan Raja, Soreang, Kabupaten Bandung.
Saat pemerintah tidak menjawab tentang uang rakyat digunakan untuk apa, bagi dia, pemerintah malah mencetak utang. Dia mengatakan, utang yang dipinjam malah digunakan untuk membayar pinjaman (utang) dan gaji pegawai. ”Negara kita memprihatinkan. Negara kita hidupnya dari utang. Kalau gak utang, gak gajian,” ungkapnya.
”Intinya yang saya sampaikan, kekayaan kita tidak tinggal di republik kita. Tapi terus menerus keluar ke luar negeri,” sambungnya.
Terlepas dari hal itu, Prabowo mengaku, saat ini tengah melakukan perjalanan keliling Provinsi Jawa Barat dan dilanjutkan ke Jawa Tengah dan Jawa Timur.