PADALARANG – Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sedikit demi sedikit mengoreksi pidatonya setelah sebelumnya sempat mengatakan Indonesia bubar di 2030. Kemarin (30/3), Prabowo juga menyebutkan Indonesia adalah negara kaya sumberdaya alam (SDA) yang kekayaannya diambil oleh bangsa lain.
Meski demikian, Prabowo tidak lantas menyalahkan asing. Namun demikian, mantan Danjen Kopassus itu, meminta pemerintah dan pemimpin Indonesia mengoreksi diri.
”Tidak ada salahnya mengoreksi diri. Bangsa yang lemah yang tidak mau mengoreksi diri,” ujarnya saat giat Prabowo Menyapa Jawa Barat di Mason Pine Hotel, Kota Baru Parahyangan , Kabupaten Bandung Barat, kemarin (30/3).
Menyikapi kondisi itu, Prabowo mengajak rakyat Indonesia untuk memawas diri dan mengoreksi diri serta berani memperbaiki diri dengan berbagai cara yang baik, yang halal, diridhai serta dibenarkan oleh Undang-undang Dasar.
”Saya sudah keliling Indonesia, sudah bertahun-tahun. Inilah kenapa saya berada di sini dan masih berjuang di sini. Saya harus meyakinkan rakyat Indonesia,” paparnya.
Dia memandang, sudah beberapa tahun terakhir sistem ekonomi dan politik di Indonesia keliru. Dan tak ada satupun ketua partai politik yang berani mengatakan hal itu selain dirinya.
”Ada gak ketua partai politik lain yang berani mengatakan itu? Makanya elit-elit di Jakarta itu nggak suka pada Prabowo. Dan Prabowo Subianto juga nggak suka kepada mereka. Untuk itu, saya lebih suka bicara langsung dengan rakyat daripada dengan orang di sana-sana itu,” paparnya sambil disambut tepuk tangan hadirin yang hadir saat itu.
Dia membeberkan, kerap bertemu dengan masyarakat dengan latar belakang kaya karena bekerja dan hasil korupsi. Dan dia mengaku lebih senang dengan mereka yang karena hasil keringat sendiri.
”Saya lebih baik ketemu wajah wajah kalian semua. Wajah kalian wajah yang apa adanya, yang apabila ketawa atau tersenyum memang ketawa dan tersenyum bener. Kalau aku di Jakarta, ketemu orang-orang kaya, yang kayanya dari korupsi tapi laganya seperti kaya orang hebat. Padahal, uang rakyat yang mereka pakai,” bebernya sambil memperagakan jalan mereka orang-orang kaya hasil korupsi.