”Buat saya ini pencapaian luar biasa karena Pemprov bisa hadir dan bahkan dapat enam penghargaan. Kita merasa pede karena apa yang kita lakukan sudah benar, metodologinya sudah pas, terbukti juri-juri dan akademisi media membenarkan,” urai Ade.
Pada ajang penghargaan bagi seluruh insan PR di berbagai daerah tersebut, Biro Humas dan Protokol Setda Jabar dinobatkan sebagai peraih penghargaan terbanyak daripada daerah lainnya. Ade mengatakan, Humas Jabar sendiri berada dalam satu biro yang terbagi dua bagian, yaitu satu konsen di kehumasan dan satu lagi di protokol.
Menurut Ade, protokol juga mempunyai peran penting karena setiap even yang diselenggarakan tentunya membutuhkan peran protokol. Untuk itu, dirinya mengaku kerap berbagi pengetahuan agar bisa melakukan tugas kehumasan dengan baik dengan cara membangun jaringan bersama media. Selain itu, kepercayaan dari pimpinan juga dinilai menjadi pemantik agar mampu bekerja dengan baik.
”Buat kita PNS, punya ilmu dan punya jaringan gak ada apa-apanya kalau kita gak dipercaya oleh pimpinan karena kepercayaan pimpinan adalah energi agar kita bisa berkreasi lebih leluasa,” tandasnya.
Dikatakan Ade, untuk dapat meraih berbagai penghargaan tersebut, tentunya insan PR harus mampu memanfaatkan perkembangan digital. Menurutnya, era digital adalah sebuah keniscayaan, di mana semua pihak harus menjadi bagian di dalamnya. Justru, ketika insan PR tidak dapat memanfaatkan perkembangan digital, dirinya menilai sebagai sebuah kekonyolan.
Ade menuturkan, agar dapat menunjang perkembangan digital, pihaknya juga melakukan perekrutan mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV) dari berbagai universitas yang ada di Kota Bandung. Sebab, generasi muda Bandung terbilang kreatif dan bisa membantu dalam pembuatan desain, grafis, video serta konten menarik untuk ditayangkan
”Kita tidak ingin menjadi insan PR dan menyampaikan informasi itu alakadarnya, kita memanfaatkan semua tool yang ada, melalui medsos, melalui kanal-kanal digital kita cukup gebyar,” tandasnya lagi. (mg1/rie)
