BANDUNG – Viking Persib Club (VPC) masih memberi kesempatan pada pelaku yang mengucapkan kalimat tak pantas untuk hadir ke Bandung. Menurut Dirigen VPC, Yana Umar, pelaku dan penyebar video itu harus langsung bertemu dan meminta maaf dengan para pengurus Viking, mereka diberi tenggat waktu hingga Senin (2/4).
”Kita sudah kasih tenggat (batas waktu) sampai hari Senin untuk datang ke sini (Bandung) dan ketemu di sini. Biar clear semuanya, kita ajak bertemu di Polrestabes Bandung, ngobrol langsung sama pengurus Viking,” ungkap Yana kepada wartawan di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kamis (29/3).
Dilansir dari laman klub, Yana menyebutkan secara organisasi, Viking menyatakan sudah menerima permintaan maaf dari Persija atas kelakuan oknum pemainnya yang melakukan serangan verbal kepada VPC dengan mengucapkan kalimat tak pantas atau mengandung unsur kebencian.
”Sebagai manusia tentunya tak lepas dari kesalahan, dan kita juga sebagai manusia harus memaafkannya. Tapi di sisi lain kan Viking ini organisasi suporter jadi harus berembuk juga dengan pegurus lainnya untuk membicarakan seperti apa langkah-langkahnya. Kita ingin si orangnya itu yang harus meminta maaf,” tegas Yana.
Sementara itu, pelaku ujaran kebencian dan penyebar video rasis terancam hukuman pidana penjara paling lama 6 tahun jika terbukti melanggar UU ITE.
Jerat hukuman tersebut termuat dalam Pasal 45 UU ITE disebutkan: Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1), ayat (2), ayat (3), atau ayat (4) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000 (satu miliar rupiah).
Meski begitu Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol. Hendro Pandowo menyatakan, pihaknya belum bisa menyimpulkan apakah pelaku yang mengungkapkan ujaran kebencian kepada komunitas suporter Persib, VPC melanggar UU ITE atau tidak.
Sebab kata Hendro, untuk menyimpulkan adanya pelanggaran dibutuhkan proses yang melibatkan penyidik dari kepolisian dan ahli. ”Nanti penyidik yang akan menyimpulkan, juga pandangan dari ahli, apakah itu melanggar UU ITE atau tidak,” papar Hendro dilansir laman vikingpersib.
Pelatih Persija Jakarta Stefano Cugurra Teco, mengingatkan pemainnya agar berhati-hati menggunakan media sosial. Itu setelah video viral pemainnya yang menghina kelopok suporter Persib Bandung, Viking Persib Club.