Padahal, hotel atau penginapan tidak akan rugi memberikan fasilitas tersebut. Sebab, dengan semakin baiknya tingkat keselamatan bus pariwisata, semakin banyak juga orang yang akan datang berwisata. Sebaliknya, jika tidak, bukan tidak mungkin jumlah wisatawan yang datang juga semakin berkurang. Peningkatan kualitas istirahat pengemudi juga sudah berhasil diterapkan di sektor perkeretaapian.
Kata Tjahjono, sepuluh tahun lalu, jumlah tabrakan kereta api cukup tinggi. Hal tersebut terjadi karena faktor kelelahan masinisnya sehingga tidak aware dengan tanda dan sinyal. ”Setelah itu, ada perbaikan ruang istirahat. Masisnis diberi satu kamar untuk dua orang, ber-AC, dan diberi makanan. Sudah sangat tertib. Sekarang hampir tidak ada kecelakaan kereta api,” ungkap dia. (and/oki/rie)