Asuransi Lindungi Petani Dari Bencana

SOREANG – Akibat dari bencana banjir di Kabupaten Bandung sebanyak 678 hektar sawah mengalami gagal berproduksi. Hal ini terjadi karena kondisi sawah tergenang banjir.

Kepala Dinas Pertanian Tisna Umaran menyebutkan, luas tanaman sawah yang ada di Kabupaten Bandung yakni 3,563 di 12 Kecamatan dan 24 Desa.

Untuk membantu para petani, Pemkab Bandung tengah menyiapkan 6.25 ton benih padi, yang nantinya akan diberikan pada petani yang sawahnya terdampak banjir.

“ Lahan terluas sawah tergenang banjir di Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot dan Bojongsoang. Untuk mengurangi kerugian para petani itu, kita siapkan 6.250 kilogram (Kg) benih padi untuk ditanam kembali,’’jelas Tisna ketika ditemui kemarin (21/3)

Selain itu, Kecamatan Ibun, Kec. Cileunyi, Pameungpeuk,, Cikancung, Cangkuang, Banjaran, Rancaekek dan Margaasih

Dengan rata-rata genangan terjadi  selama 7 hari. Namun, tidak sampai merusak tanaman, karena tanamannya sudah cukup tinggi berumur sekitar 20 hari,30 hari sampai ke 70 hari, tanaman- tanaman tersebut masih bisa bertahan.

Selain itu, dampak keseluruhan terhadap hasil panen tidak begitu berpengaruh terhadap produksi padi di Kabupaten Bandung. Sebab, kerugian puso sampai ke berkurangnya produksi relatif sedikit.

’’ yitukan yang paling parah hanya 3 hektar di Kecamatan Ibun dan Soreang,” ungkapnya.

Tisna menyarankan, kepada para petani padi yang lahannya berada di wilayah rawan bencana agar mengikuti asuransi pertanian. Hal ini, bertujuan untuk melindungi hasil tanam dari bencana alam yang tidak terduga terjadi.

Dia menyatakan, Kementrian Pertanian dan Pemkab Bandung sudah bekerja sama dengan perusahaan asuransi terkait subsidi asuransi untuk lahan padi terdampak bencana. baik pengaruh banjir, kekeringan maupun serangan hama penyakit.

Dengan  subsidi Sebesar Rp 144.000,-. Jadi dari Rp.180.000,- premi yang harus dibayar dikurangi subsidi, petani tinggal membayar Rp. 36.000,- saja per hektar setiap musim tanam sekama 4 bulan sekali.

’’Pembayaran premi disesuaikan dengan luas garapan atau kepemilikan lahan petani dan dapat disatukan dengan anggota lainnya perkelompok tani dalam pembayaran asuransinya” terangnya,’’kata Tisna.

Untuk memasyarakatkan asuransi pertanian ini pihaknya sudah menyediakan 55 orang petugas dari Provinsi untuk membantu petani dalam mekanisme asuransi hingga klaim kepada pihak penyedia jasa asuransi.

Tinggalkan Balasan