”Serta itu, kain batik asli dari tangan perajin andal bisa menjadi alternatif pengunjung untuk memilih,” terangnya.
Lanjutnya, tak hanya dilihat dari sisi penjualan. Pengunjung juga bisa melakukan kontak bisnis secara langsung dengan para peserta pameran baik sebagai distributor, agen atau reseller. ”Tujuannya agar menumbuhkan mengembangkan bisnis baru di bidang kosmetik baik dari dalam maupun luar Negeri, khususnya kain batik yang mesti dilestarikan,” paparnya.
Senada ketua Asosiasi Perajin dan Pengusaha Batik Indonesia, H. Komarudin Kudiya menurutnya, jika bicara soal batik tidak akan habis. Sejauh ini kain batik sudah bisa masuk ke setiap segmen mulai anak remaja hingga dewasa sudah menjadi budaya untuk memakai kain warisan budaya leluhur itu.
”Melalui acara ini, tentunya bisa mendorong para perajin dan pengusaha batik lebih bergairah untuk terus mengembangkan usaha baik dari sisi ekonomi maupun inovasi motif dan corak batik,” katanya.
Komarudin menuturkan, melalui pameran premium batik kali ini pihaknya juga memberikan edukasi dan informasi tentang batik kepada pengunjung yang datang. Tujuannya agar konsumen tak salah memilih mana batik asli, dan tiruan. ”Jadi masyarakat awam tidak akan salah memilih karena dalam berbagai kasus banyak tiruan batik harganya lebih mahal dari pada batik asli,” pungkasnya. (pan/ign)
