CIMAHI – Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kota Cimahi berharap keberadaan lembaga pendidikan dan pelatihan bisa menyalurkan siswanya untuk bekerja di berbagai perusahaan. Sehingga, bisa mengurangi angka pengangguran.
Kadisnakertrans Kota Cimahi, Supendi Heriyadi mengatakan, keberadaan lembaga pelatihan dan pendidikan sebetulnya mempersiapkan para tenaga trampil untuk memenuhi kebutuhan di dunia kerja. Sehingga, bila persiapan pelatihannya dilakukan satu tahun kemudian langsung bekerja maka dapat mengurangi angka pengguran.
Dirinya mengatakan, Pemerintah Kota Cimahi sendiri sudah mengeluarkan kebijakan untuk membuka selebar-lebarnya kesempatan bekerja baik membuka wirausaha ataupun bekerja di perusahaan.
’’ Jadi sebaiknya pendidikan itu tidak terlalu idealis, namun harus mengarah kepada keahlian untuk mewujudkannya diperlukan kerjasama antar institusi,”jelas Supendi ketika ditemui kemarin (8/3)
Dirinya menuturkan, untuk mengurangi angka pengangguran, bukan sepenuhnya tanggungjawab Disnaker. Namun, perlu sinergitas dengan berbagai dinas lainnya maupun bekerjasama dengan pihak swasta.
Supendi mencontohkan, jika ada masyarakat hanya memiliki ijazah SD maka bisa difungsikan tenaganya sebagai pekerja bangunan. Namun, sebelumnya harus diberikan pelatihan mengenai tehnik dan cara bekerja pada proyek bangunan. Sehingga, meskipun tamatan SD tetapi profesional dibidangnya.
’’Jangan terlalu memaksakan pendidikan kalau akhirnya susah mencari kerja. Bagusnya didik sesuai keahliannya agar mereka bisa langsung kerja,’’ ucapnya.
Supendi menuturkan, sebaiknya lembaga pendidikan dengan sistem pendidikan di Cimahi, bisa menyentuh masyarakat bawah dengan memberikan peluang beasiswa atau pinjaman uang dari pihak Perbankkan. Kemudian setelah bekerja bisa melunasinya.
’’Sebaiknya lembaga pendidikan bisa seperti itu. Jadi double manfaatnya. Yang tidak punya uang bisa sekolah. Dan dengan jaminan langsung kerja maka perbankan tidak khawatir,’’ kata dia.
Sementara, terkait jumlah pengangguran di Cimahi, Supendi menyebutkan, berdasarkan data ada sekitar 14 ribu masih belum bekerja. Namun, untuk ke validan data pihaknya sedang melakukan pendataan kembali ke setiap RW.
’’Data ini bukan main main. Tapi kita akan libatkan ketua RW se Kota Cimahi untuk mendata masyarakat yang dalam blanko pendataan ada isian keinginan dan kesukaan mereka bekerja, sehingga akan lebih mudah memberikan pelatihan dan penyaluran kerjanya,” kata dia.