Dia juga mempertanyakan, lulusan PLB (Pendidikan Luar Biasa, Red.) yang setiap tahunnya cukup banyak, tapi tidak bisa diarahkan untuk menjadi guru pembimbing di sekolah negeri inklusi.
”Karena uru dari sekolah SLB juga belum tentu lulusan PLB. Saya nggak tahu pada ke mana lulusan ini (PLB). Padahal pendidik itu sangat perlu,” terangnya.
Dia juga berpesan pada orang tua yang memiliki anak down syndrome, agar tidak malu, tapi harus dijaga dan diarahkan sesuai bakat. ”Kita harus coba anak itu, bakatnya apa. Olahraga atau seni. Kita harus gali, karena tidak sedikit anak down syndrome yang bisa terkenal di bidang seni ataupun olahraga,” pungkasnya. (pan/ign)