Musnahkan Ikan Tak Bertuan

CIMAHI – Dikhawatirkan akan menimbulkan masalah kese­hatan Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu (PKIPM) Bandung, musnahkan puluhan Kilogram (kg) komoditi perika­nan tak bertuan dan ikan hias sebanyak 24 ekor yang sudah dalam keadaan membusuk.

Kepala BKIPM Bandung Dedy Arief Hendriyanto mengatakan, pemusnahanan komoditi peri­kanan yang masuk ke Bandara Internasional Husein Sastrane­gara tersebut karena tidak diakui oleh pemiliknya, sehingga dika­tegorikan barang tak bertuan.

”Kondisi barang saat ini rusak atau busuk sehingga dilakukan pemusnahan dengan tujuan agar tidak terjadi kontaminasi, polusi dan menghindarkan manusia dari mikroba mikroba yang ditimbulkan dari ikan ter­sebut,” jelas Deddy kepada Wartawan kemarin (27/2).

Dedy mengungkapkan, ikan masuk melalui Bandara Hu­sein Sastranegara dari Makassar dengan tujuan Bandung meng­gunakan pesawat Garuda In­donesia, pada 5 Januari 2018. Namun, sesampainya di Bandung, ikan jenis komoditi Gu­rita beku seberat 30 Kilogram (Kg) tersebut tidak diakui oleh penerima sesuai dengan surat muatan udara (SMU).

Berikutnya, pada 11 Febru­ari 2017 kembali terjadi pe­masukan ikan jenis Frozen Fish (baby tuna beku) sebe­rat 45 kg yang juga berasal dari Makassar dengan meng­gunakan pesawat Air Lion. Dan lagi lagi penerima tidak mengakui barang tersebut.

”Hingga 22 Februari ikan ikan tersebut tidak diambil sehingga kondisinya mem­busuk. Setelah berkoordi­nasi kami lakukan penahanan yang selanjutnya kami mus­nahkan,” ungkapnya.

Sementara itu, untuk pemus­nahan beberapa ikan hias, Dedy mengaku, dilakukan setelah rendemen sampel hasil uji diagnosa laborato­rium yang dilakukan selama kurang lebih satu bulan. Dan dimusnahkan guna menghin­dari kontaminasi silang.

”Uji lab kami lakukan dari awal Februari hingga 26 Fe­bruari. Jenis ikan yang diuji 6 ekor Louhan, 2 ekor Garra rufa, 8 ekor jenis Cupang, Koi 2 ekor, 5 ekor discus dan 1 ekor black ghost,” ucapnya.

”Ikan ikan tersebut sering dilalu lintaskan melalui ban­dara. Apalagi jenis baby lob­ster,” jelasnya.

Ditempat yang sama, GM PT Angkasa Pura II Bandara Husein Sastranegara, Andika Nuryaman mengatakan, semua tim bertanggungjawab untuk pengawasan.

Tinggalkan Balasan