BANDUNG – Sebagai Kota peraih Piala Adipura 3 tahun berturut-turut, Kota Bandung memiliki banyak inovasi dalam penanganan dan pengolahan sampah. Salah satunya bank sampah.
Melalui program bank sampah, Pemerintahan Kota (Pemkot) Bandung bersama PD. Kebersihan Kota Bandung melakukan upaya secara nyata yang langsung bersentuhan dengan masyarakat.
Bank Sampah Resik yang dimiliki PD kebersihan, merupakan suatu sistem pengelolaan sampah kering secara kolektif yang mendorong masyarakat untuk berperan aktif di dalamnya. Sistem ini akan menampung, memilah dan menyalurkan sampah bernilai ekonomi pada pasar. Sebagai timbal baliknya masyarakat yang menjadi nasabah mendapatkan keuntungan ekonomi dari tabungan sampah.
Kepala Bidang Pelayanan Khusus PD Kebersihan Kota Bandung, Euis Julaeha menyampaikan, tahun 2017 terdaftar 850 nasabah Bank Sampah Resik yang sudah bergabung dan ikut andil dalam program ini. Mereka terdiri dari 837 nasabah umum dan 13 bank sampah binaan. Namun, masuk tahun 2018 nasabah bank sampah diperkirakan terus bertambah.
Terdaftar 13 bank sampah binaan untuk membantu menyukseskan program bank sampah. Di antaranya bank sampah di kewilayah dan tempat pendidikan.
Dari hasil sampah yang dikumpulkan, Bank Sampah Resik mampu menampung sampah sekitar 1 ton perbulan. Di antaranya, sampah kertasan 584 kilogram (Kg), plastik 184 kg, emberan 199 kg, logam 45 kg dan beling 32 kg.
Lanjutnya, inovasi bank sampah pun terus berkembang. Mulai Juli 2017, antara Bank Sampah Resik bekerja sama dengan Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid (DPU DT).
“Sedekah sampah itu memiliki nilai ekonomi, dengan dikumpulkan dan disetorkan ke Bank Sampah Resik untuk kemudian hasilnya disedekahkan kepada lembaga zakat,” tuturnya ditemui di Bank Sampah Resik Unit Babakan Sari, belum lama ini.
Ditambahkan Euis, bank sampah pun memiliki Elektronifikasi atau smart card. Sistem tersebut menggantikan peran buku tabungan sebagai alat pencatat dengan kartu pintar (smart card) terkait kegiatan bank sampah. “Smart card ini akan mempermudah nasabah sekaligus mengoptimalkan peran bank sampah,” tuturnya.
Saat ini, smart card untuk bank sampah resik telah bekerjasama dengan perbankan yaitu BNI untuk fasilitas penggunaan smart card yang bekerjasama dengan Koperasi Dharma Nirmala, Alfamart, pembayaran tol dan parkir. Smart card ini juga bisa top up hingga Rp 1 juta yang bisa langsung digunakan untuk berbelanja (non tunai).