Calon jamaah berunjuk rasa di DPRD Jawa Barat membela PT Solusi Balad Lumampah (SBL). Mereka merasa tidak tertipu. Justru meminta bos SBL, Aom Juang Wibowo dibebaskan, kantor dibuka kembali. Bahkan tidak ingin uangnya kembali. Kenapa bisa begitu?
ANDY RUSNANDY, Bandung
WILDAN Mukhlisin menangis sejadi-jadinya. Tak lagi terdengar sepatah kata pun dari mulutnya. Di depan demonstran, dia menutupi wajahnya dengan tangan. Ari matanya mengalir deras. Suaranya mendadak menghipnotis. Tak kuasa menahan rasa haru yang menimpa calon jamaah promo khusus.
Sejak mengelola SBL, mungkin hari itu merupakan hari yang tak akan pernah dilupakannya. Bertubi-tubi dia ”diserang” kisah tragis. Satu per satu calon jamaah mengungkapkan kesedihan sekaligus kekecewannya. Tangisannya menggelegar. Mengakhiri drama demonstrasi di Lantai 5, Kamis (21/12) lalu.
Jamaah yang semula ”beringas” dengan lontaran kata-katanya, memeluk Wildan. Meminta maaf. Satu sama lain bersalaman. Namun Wildan masih saja bertahan dalam isak tangisnya. Hatinya berkecamuk. Malu, merasa bersalah, dan tak berdaya. ”Maafkan saya para jamaah sekalian,” tuturnya sebelum tangisannya meledak.
Begitu pula dengan jamaah. Usai mengeluarkan unek-uneknya, mereka merenung. Meratapi masalah yang menimpanya hingga azan magrib berkumandang. Bubar, kemudian menunaikan salat. Kumpul kembali di lantai 5. Dipimpin Wildan, mereka menggelar pengajian. Membaca Surat Yasin tepat di malam Jumat.
Kondisi audensi menggambarkan luapan-luapan kekecewaan. Usai audensi, mereka tetap berusaha tenang. Sebab, SBL tetap komitmen memberangkatkan mereka. Hanya saja, SBL meminta waktu untuk mengatur reschedule (jadwal ulang, Red) pemberangkatan umrah jamaah promo khusus. Janji tersebut menjadi pelupur lara para korban saat itu.
Pengajian selesai. Pukul 23.00, dia menunjukkan surat kerja sama antara SBL dengan Garuda Indonesia. Dalam surat yang dikeluarkan secara resmi oleh Garuda Indonesia itu, tertera jadwal 52 penerbangan calon jamaah umrah jalur regular. Lengkap dengan tanggal, jam, dan nomor penerbangan.
”Ini bukti jadwal keberangkatan calon jamaah regular. Yang kami reschedule itu hanya calon jamaah promo khusus,” kata Wildan.
Wildan menjelaskan duduk perkaranya. Calon jamaah regular daftar dengan harga normal yakni sebesar Rp 20,5 juta dan Rp 22,5 juta. Tidak ada periodesasi atau batas waktu pendaftaran seperti halnya promo khusus. Calon jamaah dipersilakan menentukan tanggal keberangkatan umrahnya saat mendaftar.