BANDUNG – Kebutuhan bahan bangunan untuk mengerjakan proyek tentunya harus memiliki kualitas baik. Sebab, sejalan dengan perkembangan pembangunan di setiap kota peluang pemasaran bahan bangunan selalu terbuka lebar.
Direktur PT Saint-Gobain Construction Products Indonesia (SGCPI) Hantarman Budiono menilai, perkembangan investasi di bidang properti di kota-kota besar selalu tumbuh. Namun, harus didukung dengan suplay bahan bangunan yang memiliki kualitas baik.
Menurutnya, PT SGCPI merupakan perusahaan penyedian bahan bangunan khususnya papan gypsum dengan merek Gyproc. Malihat perkembangan ini pihaknya menangkap peluang bahan bangunan selalu ada kebutuhan bagi kota besar seperti Bandung.
’’Bahan bangunan adalah salah satu komponen yang sangat penting untuk membangun rumah atau bangunan lainnya.’’kata Hantarman.
Dirinya menuturkan, pemilihan material akan menentukan kenyamanan dan ketahanan pada sebuah bangunan. Apalagi, Bandung sebagai daerah dengan kelembaban dan curah hujan tinggi.
Kehadiran Gyproc di Indonesia lanjut dia, dimulai pada 2007 kemudian pada 2014 pabrik Gyproc berdiri di Cikande, Serang – Banten dengan total nilai investasi sebesar USD 45 juta dan mampu memproduksi 30 juta m2 papan gypsum per tahun.
Sementara itu, Rudy Ong, Director CV Setia Agung Pratama, Distributor Gyproc untuk wilayah Jawa Barat menyambut positif kehadiran Gyproc.
’’Kami sangat mengapresiasi atas masuknya bahan material yang dianggap masih baru, yakni papan gypsum dengan teknologi drywall system dari Gyprooc,’’kata dia.
Dirinya menuturkan, Gyproc merupakan bahan bangunan yang ramah lingkungan, minim konsumsi sumber daya alam dan pemanfaatan sumber daya terbarukan, serta 100 persen dapat di daur ulang.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Robby Dwikojuliardi. IAI sebagai Ketua Ikatan Arsitek Indonesia Provinsi Jawa Barat menilai, konsep pembangunan saat ini sedang mengikuti tren dengan sistem Green Building.
Dirinya mengatkan, dari sekian bahan material Gyproc memiliki material konstruksi yang ramah lingkungan. khususnya untuk interior bangunan gedung. Sehingga, kehadiran produk ini diharapkan dapat berkontribusi dalam pengembangan green building di Indonesia.
Technical Support & Specification Manager Gyproc, Kriswido Prasetya menjelaskan, Jika selama ini masyarakat umum lebih familiar dengan dinding konvensional yaitu dinding bata, kini dinding modern telah berevolusi menjadi dinding gypsum yang dikenal dengan drywall system atau dapat juga disebut GypWall.