Tak Setor Uang, NPC Coret Atlet Berprestasi

BANDUNG – Sejumlah atlet disabilitas di Jawa Barat terancam tak bisa mengikuti ajang Asian Para Games 2018. Hal itu lantaran mereka tidak menyetor uang kontribusi ke National Paralympic Committee (NPC).

Farid Surdin, 26, salah seorang atlet tolak peluru mengaku kecewa karena dirinya tidak masuk pelatihan nasional (Pelatnas) Asian Para Games 2018. Padahal dirinya berprestasi dalam ajang Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) 2016 mengaku kecewa karena tidak masuk Pelatihan Nasional (Pelatnas) Asian Para Games 2018.

Menurut Farid, hal itu dikarenakan dirinya tidak menyetor sejumlah uang kontribusi keanggotaan kepada NPC Jawa Barat sebesar 25% atau Rp 72 juta dari total bonus yang didapat sebesar 280 juta. ”Saya sakit hati karena saya pecah rekor tapi nggak masuk Pelatnas padahal ditingkat asia tenggara saya masuk,” kata Farid pada Jabar Ekspres di Bandung (24/01).

Dikatakan Farid, meskipun dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) ada aturan yang mewajibkan atlet memberikan kontribusi kepada NPC, namun menurutnya tak ditulis berapa besaran uang yang harus disetorkan. ”Entah kalau ada AD/ART yang lain saya gak tahu,” kata dia.

Selain itu, setiap atlet tidak pernah mendapatkan sosialisasi dari NPC terkait penggunaan sejumlah uang yang disetorkan dengan alasan hal tersebut adalah urusan organisasi.

Menurut Farid, alasan yang selalu dikeluarkan NPC terkait penggunaan anggaran tersebut adalah untuk operasional organisasi dan untuk pembentukan sarana dan sarana para atlet yang sampai saat ini belum terealisasi. ”Toh kalau pun untuk sarana dan prasarana ya kita minimal punya tempat gym sendiri lah, tempat fitnes sendiri,” kata dia.

Maka dari itu, Farid meminta kalaupun ada potongan uang yang diberlakukan NPC bagi para atlet berprestasi harus ada kejelasan dan jumlahnya tidak terlalu mencekik para atlet. ”Sekarang pun ini potongannya masih bisa dinegosiasi kalau kita mau,” kata dia.

Atlet lainnya Ganjar Jatnika, 35, salah seorang atlet lari yang juga berprestasi dalam ajang Peparnas 2016 dan Asian Para Games 2015 mengaku sangat menyayangkan keputusan NPC yang tidak mengikutsertakan atlet berprestasi karena tidak menyetor uang kontribusi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan