Naik, Harga Ayam Turut Susul Beras

Naik, Harga Ayam Turut Susul Beras
ANTISIPASI KELANGKAAN: Petugas saat mengangkut beras bulog dari gudang. Pemkot Bandung saat ini tengah menggelar operasi pasar murah untuk menekan harga beras yang mengalami kenaikan hingga Rp 11.500 per kilogram.
0 Komentar

Adanya operasi pasar dan berbagai antisipasi yang dilakukan opemerintah dan Bulog, Elly optimistis harga pangan terutama beras, akan kembali stabil pada pertengahan Februari mendatang.  ”Karena Februari dan Maret itu kita akan ada panen raya. Insya Allah beras akan melimpah dan mencukupi kebutuhan kita,” sambungnya.

Pada hari pertama operasi pasar, sebanyak 4,5 ton beras berhasil didistribusikan ke 362 orang pembeli di kantor Kelurahan Cipamokolan. Sementara di kantor Kecamatan Andir sebanyak 6,4 ton telah dibeli 556 orang warga.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Erik M. Attauriq, selain dijual langsung ke konsumen di Sepuluh titik, operasi pasar juga dilakukan di Lima pasar tradisional yang jadi titik pantau inflasi Badan Pusat Statistik (BPS) dan Perum Bulog, yakni Pasar Kiaracondong, Pasar Kosambi, Pasar Baru, Pasar Sederhana, dan Pasar Andir. ”Pada operasi tersebut kita bermitra dengan Bulog dengan harga jual di pasar tidak lebih dari Rp 9.350 per kilogram,” jelas Erik.

Baca Juga:Pastikan Menolak LGBTSMK Bumi Nurani Camp, Sekolah Musik Satu-satunya di Ciamis

Selain beras, Pemerintah Kota Bandung tengah mengantisipasi jika terjadi gejolak harga pada sektor ayam non ras atau ayam broiler. Hal ini dilakukan karena harga daging ayam sudah menyentuh angka Rp 35 ribu per kilogram.

Erik menjelaskan, harga ayam di wilayah Cianjur sudah mencapai angka Rp 35 ribu. Imbasnya, gejolak harga diiringi dengan aksi mogok berjualan yang dilakukan pedagang ayam. Hal serupa juga dikabarkan terjadi di Tasikmalaya dan Garut. ”Kita monitor terus harga beras dan ayam ini. Mudah-mudahan gejolak ini tidak merembet hingga ke tataran psikologis,” kata Erik. (pan/ign)

Laman:

1 2
0 Komentar