BANDUNG – Lembaga Survei Indo Barometer menilai peluang kemenangan pasangan Mayjen Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik) akan berat di Pilgub Jabar 2018. Sebab, ada sosok TB Hassanuddin yang sama-sama memiliki rekam jejak militer dengan pengalaman yang jauh lebih banyak di dunia politik.
”TB Hassanuddin dengan Anton akan mengganggu kesempatan ataupun peluang Sudrajat,” tutur Peneliti Senior dari Lembaga Survei Indo Barometer Hadi Suprapto Rusli kepada Jabar Ekspres kemarin (12/1).
Jika faktor pemilih menginginkan pemimpin dari kalangan militer, kata dia, tentu pemilih akan lebih memilih TB Hassanuddin dibandingkan dengan Sudrajat.
Sebab, TB Hassanuddin selain sudah lama di dunia politik. Terutamanya TB juga sebagai anggota DPR RI.
”Dan sebagai Ketua DPD PDIP Perjuangan Jawa Barat yang sangat tahu betul soal pemetaan daerah basis suara sampai ke akar rumput,” jelasnya.
Selain itu, pasangan calon Asyik pun secara popularitas masih kurang baik. Bahkan, dari aspek kemampuan atau elektabilitas, baik Ahmad Syaikhu maupun Sudrajat masih rendah.
”Aspek kepribadian dua calon ini pun tidak kalah samanya yang masih tidak banyak dikenal masyarakat Jawa Barat secara keseluruhan. Sehingga, dua calon ini tidak memiliki basis suara yang besar dibandingkan pasangan calon lainnya yang lebih populer ataupun dengan elektabilitasnya yang tinggi seperti RK-Uu dan Duo DM,” terangnya.
Dia mengatakan, Mayjen Sudrajat baru muncul di tengah-tengah waktu pendaftaran. Sehingga namanya tidak pernah muncul dari berbagai survei yang dilakukan oleh lembaga survei. Akibatnya, pasangan calon Asyik ini memiliki pekerjaan rumah untuk membuka lebar peluang menang.
Namun demikian, itu juga tak bisa dipandang remeh. Sebab, Partai Gerindra dan PKS yang sangat solid di mesin partai. ”Terbukti dengan di Pilkada DKI Jakarta, koalisi Partai Gerindra dan PKS yang mengusung Anies dan Sandi yang polanya sama seperti di Pilgub Jabar 2018 ini ternyata Anies Sandi pun dapat menang,” tegasnya.