Resah Harga Pupuk Mahal

BALEENDAH – Keberadaan pupuk bersubsidi di Desa Bojongmalaka Kecamatan Baleendah sangat sulit untuk ditemui. Hal ini membuat para petani menjadi resah dengan kelangkaan dan mahalnya harga pupuk.

Deon, 40, salah seorang petani setempat mengakui sejak tiga bulan terakhir keberadaan pupuk bersubsidi sangat sulit. Sehingga, para petani harus mencari kedaerah lain. Itupun dengan harga mahal dan dibatasi pembeliannya.

’’Kalau beli bukan di agen wilayah, maka pembelian pupuk di batasi,’’ kata Dion saat ditemui di Bojongmalaka, kemarin (11/1).

Salah seorang petani lainnya Ade Arifin, 39. warga Desa Malakasari, Kecamatan Baleendah, mengungkapkan, pupuk yang susah ada dua jenis, yakni pupuk jenis ZA dan Poska.

MEnurutnya, diberbagai agen dan grosir keberadaan pupuk ini tidak tersedia. Namun, anehnya ditingkat pengecer selalu ada.

Dirinya menyebutkan, di pengecer dengan harga, ZA Rp 95 ribu per 50 kilogram (Kg), Poska Rp 130 ribu per 50 kg, sedangkan di grosir harga Rp 90 jenis ZA, dan poska Rp 120 ribu.

’’Jadi kalau selisih antara glosir dan pengecer Rp 5 ribu perkilonya,’’ kata Ade.

Ade mengaku, terpaksa membeli karena kebutuhan mendesak. Namun, anehnya di wilayah Baleendah selalu kekurangan stok. edangkan, untuk membeli didaerah lain selalu dibatasi.

Ade mengungkapkan, dengan mahalnya dan langkanya harga pupuk ini, penghasil para petani menjadi menurun karena habis untuk biaya operasional pemupupukan.

’’Hasil panen tidak ada peningkatan padahal saya butuh pupuk sebanyak 12 ton. Sehingga kalau saya beli di Agen maka selisihnya Rp 6 juta,’’jelas dia.

Ade menduga, adanya kelangkaan dan kenaikan harga pupuk bisa jadi ulah para agen besar. Sebab, ketika masalah ini ditanyakan agen selalu menjawab pembelian pupuk dari Distributor dibatasi.

Untuk masalah ini pihaknya juga menanyakan langsung kepada Kepala UPTD Pertanian Samsudin. Namun, tidak menmukan titik temu dan solusi bagi para petani di Kecamatan Baleendah.

Sementara itu ketika dikonfirmasi Kepala Dinas Pertanian, Tisna Umaran mengaku belum ada laporan mengenai kenaikan pupuk tersebut. Namun, pihaknya segera melakukan kroscek langsung kelapangan.

’’Kalau memang begitu laporannya nanti akan kami cek langsung ke kios-kios dan agen karena ini sudah diluar kewajaran, nanti saya juga akan cek data pengirimannya,’’tutup Tisna. (yul/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan