RANCAEKEK – Banyak terjadinya kasus pemerasan dan pembunuhan di wilayah Kecamatan Rancaekek khususnya di sekitar Jalan Raya Bandung-Garut mengindikasikan bahwa Rancaekek sekarang sudah tidak aman.
Hal ini terbukti dengan sering terjadinya tindak kriminalitas yang berujung pada hilangnya nyawa seorang yang berprofesi sebagai supir truk beberapa waktu lalu.
Menyikapi ini salah seorang tokoh masyarakat sekaligus pemuka agama Ustad Roni mengatakan, sebagaian warga Rancaekek khususnya generasi muda sudah mengalami pergeseran moral. Sehingga, perlu perbaikan Ahlak dan Etika.
’’Itukan para tersangka yang berjumlah 5 orang warga Rancaekek dan mereka masih pada muda,’’jelas Roni ketika ditemui kemarin (9/1)
Dirinya menilai, salah satu penyebab terjadinya pergeseran moral dikarenakan pergaulan bebas yang kian marak terjadi. Bahkan, sekarang di Rancaekek sudah banyak berdiri tempat-tempat hiburan yang berbau maksiat.
Selain itu, faktor lingkungan dan keluarga tidak mendapat dorongan untuk melakukan kegiatan agama. Sehingga, tidak sedikit banyak anak-anak remaja malah bermain ketempat- yang tidak semestinya atau berkumpul dengan minum-minuman keras.
Untuk meredam ini, lanjut dia, perlu dilakukan kegiatan positif berupa pengajian secara rutin di masjid atau menggelar aksi sosial yang memiliki manfaat positif.
“Para asatidz, ulama dan tokoh agama lainnya, harus mengambil sikap dalam mengkondusifkan pergaulan dikalangan muda, agar tidak terbawa arus pergaulan bebas”, katanya.
Roni mengharapkan, setiap tempat di perkampungan. Para tokoh agama, bisa memunculkan kegiatan-kegiatan islami secara rutin yang bisa menarik perhatian. Dengan begitu secara tidak langsung masyarakat akan secara [erlahan akan sadar dengan sendirinya.
Untuk keberadaan tempat hiburan di wilayah Rancaaekek pemerintah seharusnya bisa mengambil sikap tegas dengan membuat aturan untuk para pelaku hiburan. Agar keberadaannya tidak menimbulkan keresahan di masyarakat.
’’Perlu adanya pengajian di mesjid-mesjid atau setiap warga pribumi mengadakan pengajian keluarga dirumahnyat,’’ pungkas Roni.