Aktif Ekshibisi, Silaturahmi hingga Jadi Juru Damai

Tanah Papua punya sembilan kerajaan yang eksis hingga saat ini. Salah satunya Kerajaan Sekar. Di kerajaan itulah, Rustuty menjadi ratu. Hampir lima tahun dia mengayomi puluhan ribu warga di 23 kampung di wilayah Kerajaan Sekar.

BAYU PUTRA, Bogor


’’MAMA mati baru anak-anak bisa jadi raja.” Pernyataan sikap warga Kerajaan Sekar pada 2013 itu membuat Rustuty Rumagesan terhenyak. Dia merasa tidak mungkin menjadi raja. Sebab, raja haruslah laki-laki. Namun, warga tetap mendesak agar dia mau bertakhta. Rustuty tetap pada keputusannya, menolak menjadi ratu Kerajaan Sekar.

Karena terus didesak, Rustuty akhirnya mengambil jalan tengah. Dia meminta dicarikan gelar baru. Masyarakat akhirnya menyepakati Rustuty diberi gelar ratu petuanan tanah rata kokoda. Dia pun menerimanya. Sedangkan raja Kerajaan Sekar dipegang keponakannya. Rustuty berbagi peran dengan keponakannya dalam mengelola kerajaan. Dengan kedudukan tersebut, dia menjadi ratu pertama dan satu-satunya di tanah Papua saat ini.

Kamis lalu (4/1) dia menjadi representasi Kerajaan Sekar yang hadir dalam audiensi raja-raja Nusantara dengan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor. Mengenakan pakaian kebesaran plus mahkota cenderawasih, Rustuty hadir bersama 87 raja maupun sultan dari berbagai kerajaan di tanah air.

Rustuty merupakan putri Raja Al Alam Ugar Pik-Pik Sekar Kokas. Dia adalah anak tunggal. ”Tapi, saudara satu ayah ada enam di atas saya (kakak). Saudara satu ibu ada enam di bawah saya (adik),’’ terangnya saat berbincang dengan Jawa Pos (Jabar Ekspres Group).

Dia menuturkan, sang ayah yang pada 1950-an datang ke Makassar bersama Presiden Soekarno disambut tari-tarian adat. Salah satu penarinya adalah ibunya, Janiba, yang saat itu masih berusia 17 tahun. Raja Al Alam yang waktu itu sudah sepuh, sekitar 90 tahun, tertarik dan melamarnya. Saat Rustuty masih kanak-kanak, ayahnya menikahkan ibunya dengan laki-laki lain sehingga dia punya adik enam orang.

Kerajaan Sekar merupakan satu di antara sembilan kerajaan yang masih eksis di tanah Papua. Delapan kerajaan lainnya adalah Ati-Ati, Patipi, Rumbati, Papagar, Argumi, Wertuar, Namatota, dan Penisi. Kerajaan Sekar berkedudukan di Kecamatan Kokas, Kabupaten Fak-Fak, Papua Barat.

Tinggalkan Balasan