jabarekspres.com – Tanggal 8 Januari menjadi hari yang spesial untuk Persebaya Surabaya dan Bonek. Pada 8 Januari 2017 lalu, Persebaya kembali ke pelukan PSSI dan diputuskan berkompetisi di Divisi Utama (Liga 2) 2017.
Persebaya disahkan kembali berkompetisi di bawah payung PSSI dalam kongres yang digelar di Bandung, Jawa Barat setahun yang lalu. Pada saat itu, Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi memutuskan Persebaya bisa kembali berkompetisi namun harus melalui kasta kedua terlebih dahulu.
“Di Indonesia ini ada lima klub legenda sepakbola yakni PSMS Medan, Persija Jakarta, Persib Bandung, Persebaya Surabaya, dan PSM Makassar. Lima legenda itu saya berharap berkiprah kembali dan membuahkan pemain untuk timnas yang akan datang. Sehingga khusus Persebaya izinkan saya menentukan mereka ditempatkan di Divisi Utama (Liga 2),” ucap Edy saat itu.
Waktu itu, selain memutuskan nasib Persebaya, PSSI juga memulihkan enam klub lainnya yaitu Arema Indonesia, Persibo Bojonegoro, Persema Malang, Persewangi Banyuwangi, Persipasi Kota Bekasi, dan Lampung FC. Keenam klub ini bermain di Liga Nusantara (Liga 3).
Kembalinya Persebaya ke kompetisi di bawah naungan PSSI disambut sukacita oleh ribuan Bonek yang berjuang di Bandung maupun yang melakukan doa bersama di mess Karanggayam. “Alhamdulillah, Persebaya resmi di Divisi Utama,” teriak pemilik klub Indonesia Muda (IM), Saleh Hanifah dengan mata berkaca-kaca.
Para Bonek pun menyambutnya dengan bergembira. Mereka berjingkrak kegirangan lalu melantunkan lagu-lagu dukungan untuk Green Force – julukan Persebaya. Bendera besar dibentangkan di mana-mana.
Persebaya menandai kembalinya mereka ke kompetisi resmi dengan prestasi membanggakan. Green Force menjadi juara Liga 2 2017 sekaligus meraih tiket promosi ke Liga 1 2018. Persebaya juga mengantarkan salah satu pemain andalannya, Irfan Jaya sebagai Pemain Terbaik Liga 2 2017. (saf/JPC)