NGAMPRAH – Menghadapi libur Hari Raya Natal dan Tahun Baru, Tim Satgas Pangan Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang terdiri dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas Kesehatan, Dinas Peternakan dan Perikanan bersama kepolisian melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pasar tradisional seperti Pasar Tagog Padalarang dan Pasar Cermat Batujajar.
Dalam sidak tersebut, ditemukan sejumlah harga bahan pokok yang mulai naik, kenaikan harga rata-rata hingga 20 persen. “Setelah kami pantau dan tanyakan langsung ke pedagang ada beberapa harga yang naik. Beberapa komoditi naiknya lebih dari 20 persen seperti daging ayam dan cabai rawit,” kata Kadisperindag KBB, Weti Lembanawati di Padalarang, kemarin (19/12)
Untuk daging ayam dan cabai rawit, sebut dia, naik di atas 50 persen. Untuk daging ayam naik dari Rp 22 ribu menjadi Rp 32 ribu/kilogra, (kg). Sama halnya dengan Cabai rawit yang naik dari Rp 20 ribu menjadi Rp 36 ribu/kg.
Sedangkan untuk harga tomat, bawang merah, bawang putih dan sejumlah komoditi lainya kenaikanya relatif stabil. “Kenaikan ini menjadi evaluasi kami dan akan terus dipantau agar harga bisa kembali normal,” ujarnya.
Weti mengutarakan, bila harga tetap naik, pihaknya suda menyiapkan langkah dengan menggelar operasi pasar murah (OPM) di sejumlah titik di KBB.
“Operasi pasar akan kami gelar bila harga terus naik bahkan naiknya begitu tinggi. Karena masyarakat yang akan terkena dampaknya,” kata Weti seraya memastikan ketahanan pangan menghadapi akhir tahun dipastikan aman.
Terpisah, salah seorang pedagang sayuran di Pasar Tagog Padalarang, Dedi Muryadi, 42, mengeluhkan suplai cabai rawit yang mulai langka. Sebab, kelangkaan ini yang menyebabkan harga cabai rawit melambung tinggi.
“Kami meminta pemerintah bisa memantau juga penyebab suplai cabai rawit yang mulai langka. Karena pembeli cabai rawit ini memang banyak,” katanya.
Dengan sulitnya suplai cabai rawit, ujar dia, berampak kepada harga di lapangan. Dia juga mengaku mendapat informasi bila harga cabai ini naik lantaran banyak cabai yang buruk dari faktor cuaca hujan.
“Kalau kami sebagai pedagang tahunya stok ada dan harga bisa stabil. Karena kalau barang langka ditambah harga mahal pembeli juga menurun,” tandasnya. (drx/yan)