Diungkapkan Adang, selain pemecahan rekor dunia Indonesia dalam kegiatan ini juga dilaksanakan pelantikan pengurus BPKJ kabupaten/kota, Klub Jantung Sehat (KJS) dan KJ Remaja se-Jabar. Selain itu, di tempat sama panitia juga memberi pelatihan bantuan hidup dasar bagi anggota Palang Merah Remaja (PMR) dan KJS.
”Kami juga melakukan penanaman pohon di Kampung Buyut Cipageran, ada demo masak dan lomba kuliner dan pencegahan penanggulangan kebekaran akibat kebocoran tabung gas, serta pemberian sumbangan kepada penderita penyakit jantung,” sambungnya.
Adang menuturkan, di samping menjadi media silaturahmi dan konsolidasi antar pengurus BPKJ, KJS dan KJ remaja se-Jabar. Event ini juga sebagai media untuk menyampaikan pesan kesehatan bagi para wanita dan ibu-ibu. ”Ibu kan memegang peran penting dalam terbentuknya generasi berkualitas. Oleh karenanya pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan para ibu harus mendapat perhatian,” tuturnya.
Adang mengatakan, event ini juga dijadikan sebagai media untuk mensosialisasikan gerakan anti Narkoba. ”Kami datangkan Brigjen Pol Dr Victor Pudjiadi sebagai narasumber dari BNN pusat,” imbuhnya.
Selain dalam rangka HUT Yayasan Jantung Indonesia Cabang Utama Jawa Barat yang ke 36, acara juga dilatarbelakangi karena Yayasan Asih putra sebagai lembaga pendidikan yang sangat peduli terhadap pelestarian budaya Sunda. ”Salah satu budaya Sunda adalah pencak silat. Silat itu warisan leluhur yang harus dilestarikan,” paparnya.
Dengan penghargaan rekor dunia Indonesia yang diberikan ORI, Adang berharap senam silat jantung sehat Asih Putra bisa mempopularkannya seperti tari poco-poco dari Sulawesi Utara. ”Kenapa tidak kita perkenalkan senam silat ini ke seluruh Indonesia. Kita akan awali dengan pertandingan senam silat antar sekolah antar klub senam. Kita akan mulai di Cimahi,” pungkasnya. (adv/ziz/ign)