Bakal Ada Landmark Baru di Bandung

BANDUNG – Tiap kota anggota UNESCO Creative Cities Network (UCCN) ditantang untuk dapat memanfaatkan potensi kreatif masing-masing dalam jejaringnya termasuk kota Bandung.

Ketua Bandung Creative City Forum (BCCF), Fiki Satari menuturkan kerja sama dalam bidang kreatif dengan British Council dan beberapa kota di Skotlandia menjadi nilai tambah bagi Bandung dalam posisinya sebagai UNESCO City of Design.

Ketua tim manajemen dossier Bandung untuk UCCN itu bahkan mengatakan, UNESCO menghargai sudut pandang desain yang diambil Kota Bandung. “Yaitu, desain yang mengacu pada berbagai inisiatif dan upaya warga kota dan komunitas Bandung untuk menerapkan solusi berbagai persoalan kota termasuk inovasi dan rekayasa sosial,” kata Fiki di Gedung Serbaguna Kota Bandung, kemarin (15/12).

Dia meyebutkan Kota Bandung akan kembali memiliki landmark baru, menyusul landmark yang sudah ada sebelumnya seperti Pasopati, Gedung Merdeka dan lainnya. ”Landmark yang sudah dirancang sejak tahun 2016 ini berupa huruf ‘.bdg’ yang dilukis di pemukiman genteng sekitar 132 rumah warga Linggawastu dan Pulosari, dan hanya bisa di lihat secara utuh dan menyeluruh dari ketinggian 40 meter,” sebutnya.

Kata dia landmark ini disebut Airborne.bdg dengan analogi bahwa yang terbawa dan terbesar melalui udara adalah semangat memanfaatkan kreativitas untuk solusi yang bersifat bottom-up melalui inisiatif warga dan komunitas.

Di tempat sama Tita Lestari, ketua Komite Ekonomi Kreatif kota Bandung meyebutkan Airborne.bdg bukanlah sekadar landmark atau cat berwarna yang ditorehkan pas permukaan bangunan, namun proses pengerjaan pengecatan mungkin hanya dalam waktu satu bulan tapi lebih dari itu adalah proses dialog dan interaksi dengan warga Linggwastu.

”Dengan hasil nyata bagi perbaikan lingkungan telah terbangun sejak Tahun 2014. Dan terus berlanjut interaksi ini di mulai dengan proses pemetaan dan kajian,” katanya.

Lanjutnya, melalui kampung kreatif mengidentifikasi komunitas lokal serta berbagi isu lingkungan dan sosial, karakteristik serta potensi wilayah tersebut. ”Program ini dilanjutkan dengan peyelengaraan beragam aktivitas bagi warga linggawastu dan pulosari, serta pelatihan wirausahawan dan pengembangan produk,” jelasnya. (pan/ign)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan