Kegiatan yang menantang ini ditujukan untuk menggali dan memberi pengalaman berliterasi yang berbeda kepada siswa SD dan SMP di kota Bandung. Ada 10 games yang seru dan menantang kemampuan literasi para peserta untuk dijelajahi. Literasi alam, digital, broadcasting, membaca asyik, menulis, puzzle, karpet terbang, origami, mencari bakat dan olah kata.
Semua permainan ini menggali pengetahuan mereka dari hasil membaca buku selama ini, juga kemampuan mengungkapkan ide secara lisan dan tulisan. Setiap permainan menghasilkan sebuah tulisan peserta atau presentasi lisan dalam kelompok. Misalnya dalam Literasi Origami, peserta Jambore akan membuat tema cerita, membuat benda dengan kertas dalam bentuk origami, dan menuliskan ceritanya. Kegiatan akhir dari Literasi Origami adalah bercerita di depan kelas bersama kelompok. Lucu sekali melihat mereka bermain peran dengan teman-temannya. Kemampuan siswa SD dan SMP ini sangat membanggakan, mereka sangat lancar menyampaikan ide dan pikiran mereka bersama kelompoknya. Bisa dipastikan ini karena para siswa ini telah banyak membaca buku, sehingga mereka mempunyai imajinasi dan kreativitas yang tinggi. Karena telah banyak membaca buku, perbendaharaan kosakata sangat memadai dan menjadi modal bagi mereka untuk menulis dan menyampaikan ide secara lisan juga.
Jambore Literasi ini juga menjajal kemampuan siswa tentang lingkungan mereka. Melalui Literasi alam, ada dua kegiatan pada permainan ini, berburu harta karun dan blind leader. Pada kegiatan berburu harta karun, peserta diajak untuk mengenal lingkungan kota tempat mereka tinggal. Misalnya, tentang tempat bersejarah di kota Bandung, para pahlawan dan manfaat dari tanaman di sekitar lingkungan mereka, misalnya sayuran.
Kemampuan para siswa tentang manfaat tanaman di sekitar mereka sangat bagus dan membanggakan. Akan tetapi ada hal yang membuat tercengang, karena banyak peserta yang belum mengenal pahlawan-pahlawan di sekitar mereka. Padahal nama-nama pahlawan ini dibuat sebagai jalan dan sangat terkenal di kota Bandung, bahkan mungkin mereka sering lewat jalan tersebut.
Kegiatan Literasi Alam kedua adalah blind leader. Peserta harus menanam sayur dengan mata tertutup. Peserta sangat paham dengan manfaat sayuran bagi tubuh mereka, akan tetapi umunya peserta tidak tahu cara menanam sayur dengan baik.