Produksi Susu Peternak Naik 200 Persen

jabarkspres.com, CIMAHI – Produksi susu di Kota Cimahi saat ini mengalami kenaikan produksi dari peternak di Kelurahan Cipageran sebanyak 200 persen.

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Kota Cimahi, Benny Bachtiar mengatakan, sejak dirintis beberapa tahun lalu, perkembangan produk susu di Kota Cimahi meningkat pesat. Buktinya, olahan produk dari susu sapi, seperti sabun dan kripik sudah dipasarkan sampai ke luar negeri.

“Hasilnya, kripik sudah masuk pasar Singapura, sabun sampai ke Jepang. Dan mudah-mudahan ke depannya semakin berkembang,” jelas Benny saat ditemui usai membuka Milk Festival Cipageran, di Lapangan Sentra Susu, Jalan Karya Bhakti, kemarin (5/12).

Dirinya menuturkan, jumlah produksi hasil susu perah di Kota Cimahi, diklaim meningkat drastis hingga 200 persen, sejak lima tahun terakhir. Jumlah tersebut dihasilkan dari sekitar 300 ekor sapi, yang dikelola 95 peternak. Mayoritas berada di Kelurahan Cipageran, Kecmatan Cimahi Utara, Kota Cimahi.

“Dulu itu produksi susu paling 6 (liter) per ekornya. Sekarang bisa sampai 15 liter per hari dari satu ekor sapi,” terangnya.

Selain itu, peningkatan produk susu sapi perah di Kota Cimahi disebabkan semakin meningkatnya kesadaran para peternak dalam memelihara sapi-sapi mereka. Sehingga
ke depan pihaknya, bekerja sama dengan para peternak akan berusaha agar produk susu di Cimahi semakin meningkat dan berkualitas.

“Salah satunya dengan menanam tanaman indogopera. Dengan berkembangnya produk susu di Cipageran otomatis akan menyerap tenaga kerja di Kota Cimahi,”ujarnya.

Meningkatnya produksi susu sapi perah pun dirasakan langsung Tarmilah, 55, salah satu peternak dan pengrajin produk berbahan susu perah di Cipageran. Dulu, kata dia, hasil susu perah yang ia hasilkan hanya mampu untuk memproduksi sekitar 200 produk sabun berbahan dasar susu per bulannya.

“Kalau sekarang, produksi perbulannya bisa sampai 1.500 sabun susu. Bahkan, saya sering menerima pesanan sabun susu dari Jepang. Minimal pesanan 2.000 sabun,” tutur Tarmilah.

Secara otomatis, beber dia, hal tersebut berpengaruh terhadap pendapatan yang diraih per bulannya. “Sekarang allhamdulilah bisa dapat sampai Rp 2 juta per bulannya, tadinya cuma Rp 500 ribu,” bebernya.

Dalam acara Milk Festival Cipageran, sekitar 500 warga mengikuti kegiatan minum susu bersama, dalam festival tersebut ada juga demo membuat olahan berbahan dasar susu sapi, lomba mewarnai bagi anak-anak PAUD serta pameran sejumlah produk berbahan susu. (ziz/yan).

Tinggalkan Balasan