“Makanya bulan November kemarin ada imunisasi lagi. Mungkin masih berkaitan dengan vaksin MR kemarin, jadi sekarang juga tetal ada pihak yang menolak vaksin DPT, padahal itu sangat dibutuhkan untuk sistem imunitas anak,” jelasnya.
Ars menuturkan jika fenomena difteri belakangan bisa merebak luas dan akhirnya dikategorikan KLB, bisa jadi karena faktor cuaca, lingkungan tempat tinggal dan pola hidul sehat. Untuk itu, pihaknya mengimbau masyarakat memeriksakan diri jika tiba-tiba dirasa ada hal yabg salah pada tubuh.
“Sekarang bisa dibilang kondisi imunitas seseorang itu sangat tidak stabil, sehingga mudah terserang penyakit. Apalagi kalau pola dan lingkungannya tidak sehat, maka akan lebih mudah terserang penyakit, termasuk difteri,” pungkasnya. (ziz/yan).
