jabarekspres.com, NGAMPRAH – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bandung Barat (KBB) terus menggenjot perbaikan irigasi teknis, di wilayah selatan Kabupaten Bandung Barat.
Hal ini, dilakukan untuk tetap menjaga pasokan air untuk areal Pertanian di wilayah tersebut sebagai salah satu sentra pertanian di Bandung Barat.
Kepala Bidang Pengairan pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang KBB Tanwar Syarifudin menyebutkan, sejumlah irigasi di wilayah selatan meliputi irigasi di Kecamatan Cililin, Sindangkerta, Cipongkor, Gununghalu dan Rongga.
“Jumlahnya ada 10 irigasi yang diperbaiki di wilayah selatan. Ini yang akan kami genjot terus agar selesai di akhir tahun ini,” ungkapnya.
Menurut Tanwar, curah hujan yang tinggi saat ini tidak begitu berpengaruh terhadap pengerjaan perbaikan irigasi. Selain itu, pasokan air ke areal pertanian warga juga tidak terganggu lantaran sudah dibuat kisdam untuk menjaga pasokan air tersebut.
Bahkan, selain di wilayah selatan, perbaikan irigasi juga dilakukan di sejumlah daerah lainnya, seperti di daerah Irigasi Lembang, Parongpong, Cipeundeuy, hingga Cikalongwetan.
Dirinya menyebutkan, secara keseluruhan, tahun ini ada 62 titik irigasi yang akan diperbaiki, terdiri atas 9 titik melalui lelang dan sisanya penunjukkan langsung. Total anggaran untuk perbaikan puluhan irigasi itu mencapai Rp 13,5 miliar dari APBN dan APBD kabupaten.
“Tujuan dari perbaikan irigasi ini untuk mendukung produksi pertanian di Kabupaten Bandung Barat yang sangat potensial,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, perbaikan Irigasi Pasirangin di Kecamatan Cipatat yang rusak akibat longsor pada tahun lalu sudah selesai diperbaiki.
Daerah Irigasi Pasirangin di Cipatat dimanfaatkan untuk 521 hektare sawah di empat desa, yakni Cipatat, Sumurbandung, Sarimukti, dan Kertamukti.
“Selama beberapa bulan, pengairan di wilayah itu sempat tersendat. Namun, sekarang sudah normal lagi. Masyarakat setempat juga telah mengundang kami untuk syukuran,” ujarnya.
Di musim hujan ini, sebut dia, pengaturan air di pintu irigasi perlu dilakukan. Salah satunya dengan menyiapkan petugas lapangan.
Ini perlu dilakukan guna mengatur pembagian air sesuai kebutuhan di area pertanian. Selain itu, dengan penjagaan petugas akan mencegah terjadinya banjir dan meluapnya air ke rumah warga.