jabarekspres.com, NGAMPRAH – Curah hujan yang tinggi pada akhir tahun ini di khawatirkan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bandung Barat (KBB) akan merusakan irigasi. Sebab, dibeberapa titik kemungkinan terjadi longsor dan meluapnya air bisa mengakibatkan irigasi jebol dan rusak.
Kepala Bidang Pengairan pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang KBB Tanwar Syarifudin mengatakan, melihat situasi ini pihaknya sudah mewaspadai terjadinya longsor dan banjir di sejumlah irigasi.
Dirinya menuturkan, pada tahun lalu sejumlah desa di Kecamatan Gununghalu dan Kecamatan Rongga Kabupaten Bandung Barat terendam air yang diduga akibat meluapnya di Irigasi Cidadap Gununghalu. Sehingga, kondidi ini harus terus dipantau.
” Petugas kami berjaga dan terus memantau disejumlah irigasi yang berpotensi terjadinya longsor dan banjir,” ujar Tanwar kepada wartwan ketika ditemui, kemarin (22/11)
Tanwar menyebutkan, tiga irigasi yang rawan terjadi longsor dan banjir adalah Irigasi Cidadap di Desa Gununghalu, Irigasi Pasir Angin di Desa Sumurbandung Kecamatan Cipatat dan Irigasi Rajamandala di Desa Cipatat Kecamatan Cipatat.
“Ketiga irigasi ini memang yang besar-besar terutama di musim hujan ini memang volume air semakin tinggi,” terangnya.
Tanwar mengatakan, ketiga irigasi besar tersebut kerap terjadi longsor menghadapi musim hujan beberapa tahun lalu. Sehingga, menjadi perhatian khusus pemerintah untuk melakukan antisipasi menghadapi ancaman longsor dan banjir terhadap ketiga irigasi tersebut.
Dia mencontohkan, rusaknya Irigasi Pasirangin di Kecamatan Cipatat sejak Oktober 2016 akibat longsor sampai saat ini masih dalam perbaikan. Sehingga, lahan pertanian seluas 521 hektare di di beberapa desa kurang pasokan air.
“Untuk sementara lahan sawah di desa-desa itu mengandalkan hujan untuk pasokan airnya,”ucap dia.
Lebih jauh dia menjelaskan, selain ketiga irigasi tersebut, ada sejumlah irigasi di perkotaan seperti di wilayah Ngamprah yang perlu diwaspadai. Sebab, air sering kali meluap dan mengganggu aktivitas warga.
“Ini juga kita pantau jangan sampai irigasi rusak dan jebol akibat gerusan air,”pungkas Tanwar (drx/yan)