Dia sendiri telah memberikan opsi kepada warga Tamansari agar pindah sementara ke lokasi yang ditetapkan, yaitu Apartemen Rancacili. Jika tidak, warga juga akan diberikan bantuan untuk mengontrak rumah maksimal Rp26 juta.
”Dipindahkannya kan kita urus. Dikasih uang pindahnya, kalau tidak mau ngontrak, kita kasih tempatnya. Bangunan diganti sesuai dengan peraturan,” imbuhnya.
Namun demikian, warga bersikukuh untuk meminta uang pengganti yang secara regulasi belum ditemukan dasar hukumnya. Bahkan beberapa warga ada yang meminta ingin mensertifikasi lahan tersebut. ”Saya bilang ke warga, jangan memberikan usulan-usulan yang membuat saya melanggar aturan,” tegasnya.
Ridwan masih menerima aspirasi warga melalui perwakilan tokoh masyarakat. Namun ia meminta agar proses tersebut tidak terlalu lama agara pembangunan tidak terbengkalai.
“(Proses pembangunan) saya berhentikan dulu sebentar, tapi nggak bisa lama-lama. Makaya saya minta secepatnya (hasil rembugan warga), dalam hitungan hari,” pungkasnya.
Sementara itu Ketua Forum RW 11 Nanang mengatakan, pihaknya akan berdiskusi dengan warga terkait apa saja aspirasi dan usulan yang diinginkan baik sebelum atau setelah pembangunan Rumah Deret Tamansari. Misalnya harga ganti rugi, harga sewa dan lainnya. ”Dari awal warga tidak menolak sepanjang diganti sesuai luas bangunan dan tidak sewa,” harapnya. (pan/ign)
