jabarekspres.com, SOREANG – 1.770 Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) multifungsi yang tersebar di 31 kecamatan akan difungsikan untuk melayani masyarakat. Menurut Kepala Bidang Kelembagaan Partisipasi Masyarakat Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bandung Omy Rohmiasih hal itu untuk mewujudkan terciptanya keluarga sehat dan sejahtera.
Omy lebih lanjut menjelaskan kabupaten Bandung dengan jumlah penduduk 3,6 juta jiwa. Kini bisa memanfaatkan posyandu multi fungsi yang bukan hanya melayani kesehatan saja, namun lebih dari itu. “Selain pelayanan kesehatan dan imunisasi, Posyandu juga bisa jadi pusat informasi dan konsultasi pendidikan, ekonomi, lingkungan, serta perlindungan perempuan dan anak,” ungkapnya kepada wartawan di Soreang, kemarin (2/11).
Pemerintah daerah bukan hanya membentuk posyandu multi fungsi, namun posyandu tersebut bisa menjadi model yang bisa memecahkan masalah dan mengangkat potensi posyandu. “Peran serta pemerintah dan lembaga masyarakat sangat dibutuhkan untuk mewujudkan posyandu multi fungsi agar tingkat kesehatan di kabupaten Bandung lebih baik,” akunya
Menanggapi hal tersebut, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Bandung Hj. Kurnia Agustina Naser mengapresiasi kader pengelola tribina yakni BKB (bina keluarga balita), Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL) dan UPPKS (usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera), yang selama ini menjalankan peran posyandu di wilayahnya masing-masing.
“Posyandu ini bisa menjadi fungsi strategis dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga. Tapi pembinaan harus dilakukan berkelanjutan, atas upaya peningkatan ini diharapkan komitmen pemerintah terutama mengenai masalah sarana prasarana dan hal-hal lain yang menunjang kegiatan Posyandu di seluruh Kabupaten Bandung dengan merata,” jelas istri Bupati Bandung itu.
Menurut teh Nia sapaan akrabnya, yang tak kalah penting yakni pengoptimalan peran kader sebagai ujung tombak yang melakukan pelayanan langsung kepada masyarakat.
“Para kader ini merupakan salah satu komponen yang memegang peranan penting. Mereka juga berperan sebagai ujung tombak fungsi ketahanan keluarga, sebagai wahana pembentukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas,” ucapnya saat menjadi pembicara pada acara pertemuan kader Tribina dan UPPKS.
Pada kesempatan tersebut, dia menegaskan sebagai upaya pemerintah dalam memfasilitasi masyarakat, untuk peningkatan ekonomi dan kesejahteraan, Dia mengajak para kader sambangi pojok hasil Usaha Kecil Menengah (UKM) supaya bisa dijadikan motipasi bagi masyarakat kabupaten bandung.