jabarekspres.com, NGAMPRAH– Keberadaan karang taruna di Kabupaten Bandung Barat (KBB) mulai bermunculan dengan berbagaiprestasi membanggakan.
Hal itu dibuktikan dengan berbagai aktivitas karang taruna yang mampu mengembangkan potensi desa.
Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial pada Dinas Sosial KBB, Dewi Nur Anggraeni menyatakan, beberapa karang taruna desa di KBB saat ini pun sudah bisa mandiri secara ekonomi dengan menjual berbagai karya. Di antaranya, Karang Taruna Desa Bojongkoneng, Kecamatan Ngamprah yang membuat berbagai kreasi dari bambu serta lukisan.
”Bahkan karang taruna desa di Sindangkerta ada yang sudah bisa memasarkan produk madu hingga ke luar negeri secara online,” ujar Dewi di Ngamprah, kemarin (31/10).
Dia mengungkapkan, tujuan karang taruna memang untuk memberdayakan potensi desa guna mewujudkan kemandirian ekonomi dan kesejahteraan sosial masyarakat. Sebab, karang taruna menjadi penyokong pemerintah daerah terutama untuk mengatasi keterbatasan petugas di Dinas Sosial.
Untuk mendukung aktivitas karang Taruna, Dewi mengungkapkan, Pemkab juga menggelontorkan anggaran Rp 10 juta per tahun. ”Dana tersebut diberikan kepada 16 karang taruna desa mewakili setiap kecamatan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial KBB Heri Partomo mengungkapkan, keberadaan Karang Taruna cukup penting sebagai perpanjangan dari pemerintah daerah. Pasalnya, banyak yang bisa dilakukan karang taruna, terutama menyangkut penyelesaian masalah sosial dilingkungan setempat.
Diketahui, saat ini Dinsos tengah menangani 510.890 penyandang masalah kejesahteraan sosial (PMKS) bekerja sama dengan berbagai lembaga terkait. Dari 26 jenis PMKS, kemiskinan masih mendominasi timbulnya berbagai masalah kesejahteraan sosial.
”Bisa juga melaporkan kondisi rastra (beras sejahtera) yang diterima masyarakat. Apakah ada keluhan dari masyarakat atau seperti apa. Itu bisa diakomodasi karang taruna,” tuturnya.
Untuk mendukung aktivitas karang taruna ini, Heri juga mendorong agar setiap pemerintah desa memberikan Surat Keputusan (SK). Sebab saat ini, masih banyak karang taruna desa yang belum memiliki SK.
”Dengan memiliki SK tentu mereka bisa aktif. Karena rata-rata yang tidak aktif mereka terganjal SK. Kita akan dukung terus keberadaan karang taruna bahkan diharapkan bisa memberikan kontribusi dalam pembangunan daerah,” pungkasnya. (drx/yan)