304 Siswa Ikut Kemah Bandung Masagi

jabarekspres.com, BANDUNG – Kelompok Kerja (Pokja) Bandung Masagi dan Tim Wanadri menggelar Kemah Bandung Masagi pertama tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang dilaksanakan di Gunung Kareumbi pada 11-12 Oktober 2017.

Kegiatan tersebut diikuti 304 siswa dari seluruh SMP Negeri dan beberapa SMP Swasta di kota Bandung. Selain itu, fasilitator berjumlah sebanyak 40 orang. Kegiatan di buka Kepala Dinas Pendidikan kota Bandung Elih Sudiapermana di depan Dinas Pendidikan kota Bandung, sementara penutupan dilaksanakan Kepala Bidang P3TK Cucu Saputra, Perkemahan Kareumbi pada 12 Oktober 2017.

Dalam kesempatan tersebut, Dinas Pendidikan Kota Bandung Elih Sudiapermana mengatakan, implementasi model Pendidikan karakter Bandung masagi dilaksanakan melalui tiga stategi yaitu Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS),  pembiasaan, dan kemah.

Implemantasi PLS dilaksankan pada setiap awal tahun ajaran baru. Pembiasaan dilakukan setiap hari di setiap sekolah, Dua strategi implementasi model Pendidikan karakter tersebut dilakukan dalam rangka menanamkan dan menumbuhkan 20 nilai karakter baik yang termuat dalam model Pendidikan karakter Bandung masagi.

”Kemah Bandung masagi dilakukan untuk menguatkan dan mengokohkan nilai-nilai yang ditanamkan dan ditumbuhkan dalam dua strategi implementasi model pendidikan karakter di atas,” ungkap Elih kemarin (13/10).

Selanjutnya Elih menjelaskan, secara umum tujuan model karakter Bandung Masagi adalah mewujudkan generasi yang memiliki karakter jujur, berani, percaya diri, tangguh, peduli, tekun, adil, toleran, disiplin, mandiri, kritis, inisiatif, kreatif, ramah, bertanggung jawab, sederhana, sabar, kerjasama, cekatan, dan sadar diri yang berlandaskan filosofi nilai-nilai kearifan lokal budaya Sunda.

”Yaitu silih asih, silih asah, silih asuh, dan silih wawangi. Secara khusus tujuan kemah Bandung Masagi adalah mengkokohkan pelajar Bandung agar berkarakter masagi dan dapat terimplementasikan pada kehidupan sehari-hari serta menjadikan peserta kemah Bandung masagi sebagai model pembaharu karakter baik di sekolah masing-masing,” katanya.

Diceritakan Elih, Kemah Bandung masagi dilaksanakan untuk pengokohan nilai-nilai kearifan lokal budaya sunda silih asih, silih asah, silih asuh, dan silih wawangi yang dikemas dalam empat komponen Bandung Masagi yakni cinta religi, jaga budaya, cinta lingkungan dan bela negara yang telah dilakukan melalui dua strategi implementasi lainnya yaitu PLS dan pembiasaan di sekolah.

Tinggalkan Balasan