Presiden Cek Bendungan Terbesar Ketiga di Indonesia

jabarekspres.com, LEBAK – Target pembangunan 49 waduk hingga 2019 diyakini masih realistis untuk dikejar. Sebab, sejauh ini sudah 33 di antaranya terselesaikan. Sisanya akan dicicil pembangunannya dalam dua tahun ke depan.

Salah satunya, Bendungan Karian di Kabupaten Lebak, Banten, yang kemarin (4/10) progresnya dicek Presiden Joko Widodo. Bendungan Karian digadang-gadang menjadi bendungan terbesar ketiga di Indonesia.

Dam itu memiliki luas 1.740 hektare. Dengan daya tampung maksimal 314,7 juta meter kubik (efektif 207,5 juta meter kubik), waduk tersebut ditargetkan mapu mengairi 22 ribu hektare lahan di kawasan irigasi Ciujung, provinsi Banten.

’’Waduk ini sudah direncanakan sejak tahun 80-an, dan baru tiga tahun terakhir kita eksekusi,’’ terang Presiden.

Dengan luas dan daya tampung tersebut, Bendungan Karian akan menjadi bendungan terbesar ketiga setelah Jatiluhur dan Jatigede. Arus air di bendungan tersebut diproyeksi bisa menghasilkan listrik 1,8 megawatt.

Selain mengairi lahan, bendungan itu digadang-gadang menjadi sumber air baku untuk Provinsi Banten dan DKI Jakarta. ’’Ini direncanakan selesai 2020. Tapi setelah melihat di lapangan dan pekerjaan bisa dipercepat, nanti pertengahan 2019, insya Allah bisa selesai,’’ lanjut Jokowi.

Saat ini, tutur mantan Gubernur DKI Jakarta itu, pemerintah masih punya pekerjaan rumah membangun 16 waduk untuk mencapai target 49. ’’Tahun depan akan tambah 11 waduk lagi yang dibangun, sisanya tahun depannya lagi (2019),’’ urainya.

Manfaat waduk paling terasa saat musim kemarau panjang. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menuturkan, keberadaan waduk penting di daerah-daerah yang berpotensi mengalami kekeringan. ’’Paling cepat dibangun adalah sumur bor. Tapi waduk dan embung jumlahnya terus kami perbanyak,’’ tuturnya.

Bendungan Karian dibangun sebagai multipurpose Dam. Selain irigasi, bendungan itu juga akan menyuplai kebutuhan air untuk kebutuhan rumah-tangga, perkotaan, dan industri di tujuh kota/kabupaten. Yakni, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Lebak, Kabupaten Tangerang, dan wilayah DKI Jakarta.

Kapasitas pasokan untuk kelima wilayah itu diperkirakan sebesar 9,1 meter kubik per detik melalui Karian-Serpong Conveyance System (KSCS). Sementara, untuk memenuhi kebutuhan air baku Kota Cilegon dan Kabupaten Serang kapasitasnya sebesar 5,5 meter kubik per detik.

Tinggalkan Balasan