jabarekspres.com, BANDUNG – SMP Negeri 2 Purwakarta telah mempersiapkan skuat terbaiknya untuk menghadapi laga perdana Junio Basketball League (JRBL) 2017. Pada pertandingan awal itu SMPN 2 Purwarkarta bakal menghadapi SMPN 1 Bandung.
Pelatih SMPN 2 Purwakarta Adriansah menyebutkan pihaknya telah mempersiapkan anak asuhnya untuk mengikuti kompetisi basket antar Sekolah Menengah Pertama (SMP) terbesar di Indonesia dengan porsi latihan yang intens dan beda dari biasanya. ”Kita biasa latihan seminggu dua kali. Untuk menghadapi laga ini, kita tingkatkan jadi seminggu empat kali,” kata pelatih yang kerap disapa Axew itu saat dikonfirmasi Jabar Ekspres, kemarin.
Dia menuturkan SMPN 2 Purwakarta bertekad untuk meraih kemenangan penuh, apalagi pada JRBL sebelumnya, mereka hanya bisa melaju sampai ke semi final JRBL 2016. Selain porsi latihan yang ditambah, Axew pun terus berusaha meningkatkan mental bertanding anak asuhnya. Salahsatunya dengan melakukan uji tanding dengan klub klub yang memiliki level lebih tinggi. ”Kita terakhir uji tanding dengan tim dari SMA, dan hasilnya lumayan memuaskan,” katanya.
Dia mengaku, saat ini kondisi anak asuhnya dalam kondisi siap tempur, apalagi sebelum mengikuti JRBL belum lama ini anak asuhnya menyabet juara di ajang kompetisi yang lain. ”Anak-anak saat ini dalam keadaan bagus baik karena kemarin dapat gelar juara tiga gubernur cup,” ungkapnya optimistis menang.
Dia mengatakan, pagelaran Gubernur Cup timnya mampu mengalahkan tim SMPN 1 Bandung dengan hasil tersebut dia percara diri bisa mengalahkan kembali di ajang JRBL tahun ini. ”Saya sudah mengantongi kekuatan mereka, jadi saya yakin bisa mengalahkan lagi,” ucap dia
Meski demikian, untuk mengantisipasi ajang balas dendam yang akan dilakukna SMPN 1 Bandung, dia juga sudah mempersiapkan stategi khusus. ”Saya akan intruksikan ke anak-anak agar berhati-hati dengan pemain jangkung dari SMPN 1 Bandung,” ungkapnya.
Dia pun membocorkan sedikit strategi untuk mengalahkan SMPN 1 Bandung, akan banyak menggunakan stategi bertahan. ”Saat ini kita sering lakukan simulasi-simulasi pertandingan untuk menghadapi pertandingan, tinggal bagai mana mental anak-anak bisa berbicara,” pungkasnya. (pan/ign)