Delapan Daerah di Jabar Kekeringan, Ribuan Hektar Sawah Gagal Panen

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Bandung Tisna Umbaran menjelaskan, di musim ke­marau ini, pihaknya menda­patkan laporan sekitar 1.880 hektare lahan pesawahan di Kabupaten Bandung terancam mengalami gagal panen. ”La­poran gagal panen ke Dinas Pertanian tersebar di Nagreg, Cicalengka, Cikancung, Ci­paray dan Ciwidey,” kata Tisna.

Lebih jelas lagi Tisna men­gatakan, luas lahan yang te­rancam gagal panen ada se­kitar 1.880 hektare tersebar di Kabupaten Bandung yang ringan 25 hektare, sedang 15 hektare, berat 30 hektare dan puso delapan hektare.

Tisna menilai, kejadian ter­sebut bukan merupakan su­atu bencana, kekeringan sudah rutin terjadi di musim kemarau. Begitulun di musim hujan kerap terjadi banjir.

Untuk mengurangi angka ancaman gagal panen, lanjut Tisna, pihaknya sudah me­nerjunkan penyuluh perta­nian untuk mensosialisasikan dan menyampaikan agar menjelang musim kemarau untuk alih komoditi.

”Kami sudah melakukan penyuluh menyampaikan agar menjelang musim kemarau petani untuk alih komoditi dari sawah ke palawija atau sayuran seperti di Banjaran, Cangkuang sudah ditanami sosin, kangkung dan lainnya,” ungkapnya.

Sementara itu, di Cimahi salah satu wilayah yang ter­kena dampak tersebut adalah Kampung Cimenteng RW 11 Kelurahan Cipageran Keca­matan Cimahi Utara. Karena sulitnya mendapatkan air bersih, warga kampung Ci­menteng harus rela mengan­tre berjam-jam. Bahkan me­reka ada yang sampai rela untuk begadang.

Dari pantauan, terlihat warga Cimenteng berdatangan dan mengantre menggunakan ember dan jeriken untuk penampungan air. Mereka mengantre di depan sumber air dari pipa PDAM yang ada di pinggir jalan Cimenteng.

Ipah Saripah, 42, salah seo­rang warga Cimenteng men­gatakan, biasanya dalam kondisi normal, aliran air PDAM langsung tersambung ke rumah-rumah warga dengan menggunakan pipa. Namun beberapa minggu ke belakang, tak ada lagi air bersih yang mengalir ke rumahnya.

”Enggak ada ngocor sama sekali. Makanya kita terpaksa antre di sini. Walapun ngo­cornya sedikit, tapi lumayan­lah masih ada,” papar Ipah saat ditemui di sela-sela mengantre air, di Kampung Cimenteng RT 01/RW 11 Ke­lurahan Cipageran, Kota Ci­mahi, kemarin (13/9).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan