”Target kita untuk layanan penerbangan Haji 2018,” ucap Dedi.
Dirinya memaparkan, untuk progres pembangunan fasilitas sisi darat saat ini mencapai 52,7 persen. Bahkan, fasilitas sisi udara, fasilitas bahan bakar pesawat, fasilitas navigasi penerbangan, dan fasilitas meteorologi sudah selesai dibangun.
Selain itu, sesuai dengan masterplan, total luas dibutuhkan hingga fase 3 ultimate adalah 1800 hektar. Rinciannya, area terminal penumpang seluas 209.500 meter persegi, terminal kargo, runway 1 sepanjang 3.500 meter dan runway dengan panjang 2.300 meter.
Untuk kebutuhan lahan, pihaknya telah membebaskan seluas seluas 1.000 hektar. Sedangkan untuk pembangunan tahap I untuk terminal 96.000 meter persegi yang terdiri atas terminal kargo, dan bangunan penunjangnya. Bahkan penyelesaaiannya ditargetkan akhir 2017 ini.
”Jadi untuk runway yang telah terbangun sepanjang 2.500 meter dan pada awal 2018 direncanakan akan dilaksanakan penambahan panjang runway menjadi 3.000 meter lagi. Hal ini untuk menjamin pesawat wide-body dapat mendarat,” urainya.
Selain itu, berdasarkan update sampai dengan 6 Agustus 2017, untuk pembangunan sisi darat sebesar 52,7 persen. Sedangkan untuk sisi udara 81 persen.
Dedi memaparkan, untuk memenuhi target operasional 2018 tersebut diperlukan dukungan skema pembiayaan dan operasional yang terencana dengan baik. Untuk itu, skema pembiayaan dikembangkan oleh BIJB adalah pembiayaan dengan melibatkan pendanaan dari multi pihak.
Dia menyebutkan, untuk rincian biaya lahan dibutuhkan dana sebesar Rp 600 miliar. Sedangkan untuk kebutuhan konstruksi fasilitas sisi darat sebesar Rp 2,6 triliun yang bersumber dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan kepemilikan saham mayoritas minimal 51 persen.
Sedangkan untuk sumber pendanaan lainnya berasal dari PT. Jasa Sarana, RDPT, PT Angkasa Pura II, dan loan sindikasi perbankan. ”Jadi pembiyaannya terdiri atas, pemerintah pusat, daerah, BUMN, dan peran swasta. Capital expenditure yang diperlukan untuk pembangunan fasilitas sisi darat tahap I sebesar Rp 3,2 triliun,” pungkas Dedi. (adv/yan/rie)