”Itu patungkan cuma hiasan saja, jadi enggak apa-apa. Setiap daerah harus punya ciri tersendiri dan patung-patung itu bukan untuk disembah tapi jadi modal menarik wisatawan ke Purwakarta,” imbuh Ade.
Ade menambahkan, selama ini Dedi Mulyadi di Purwakarta dan dikenal selalu dekat dengan kalangan pesantren dan para ulama. Bahkan ketika mengunjungi daerah lainnya Dedi selalu menyempatkan mengunjungi beberapa pesantren.
”Jadi yang saya heran kalau ada orang yang menuduh orang muslim itu musrik atau kafir itu kan bahaya. Malah kalau menurut hadis, tuduhan itu bisa berbalik kepada penuduh,” pungkas Ade. (yan/rie)
