Saat ditanya beras oplosan, Andi juga menegaskan, bahwa pihaknya akan mengatur regulasi. Dia juga mengatakan, janganlah di oplos dan jangan di ganggu ruang ekonomi petani supaya berproduksi dengan baik, menguntungkan, sehingga pemuda-pemuda tani mau turun ke sawah kembali.
“Jangan menghianati petani, khususnya sektor pangan. Ini pangan sangat strategis, tidak boleh main-main dan jangan disamakan dengan komuditas lain. pangan tidak bisa ditunda karena makan tidak bisa ditunda, oleh karena itu, harus di kawal oleh pemerintah, setiap keluhan petani kita harus hadir,” tegasnya.
Andi pun menjelaskan, total anggaran alat mesin pertanian (alsintan) tahun 2017 ini sebesar Rp 6 sampai 7 triliun. Untuk alokasi anggaran, pihaknya akan terpokus pada alsintan dan infrastruktur.
“Biasanya alokasi masuk 30 persen kepada kepentingan petani, namun, saat ini yang masuk untuk petani sebesar 70 persennya, sehingga perjalanan dinas kita kurangi, biaya seminar dan biaya-biaya tidak penting seperti pembelian mobil, motor, serta moratorium kita hentikan dulu,” imbuhnya. (yul)
