Agustiningsih menjelaskan, langkah antisipatif bisa dilakukan oleh setiap jamaah haji dalam melakukan pencegahan terhadap penyebaran MERS-CoV, dengan cara menggunakan masker yang dibasahi. Sebab dengan masker basah dapat mengantisipasi penyebaran virus tersebut.
”Selalu gunakan masker, termasuk saat dalam kerumunan. Cara ini bisa mencegah penularan MERS-CoV melalui batuk yang dikeluarkan oleh jemaah lain,” jelasnya.
Selain secara langsung, penularan juga bisa menular secara tidak langsung yang disebabkan terjadinya kontak dengan benda yang terkontaminasi virus. Sehingga diharapkan semua jamaah selalu mencuci tangannya menggunakan sabun atau sanitizer.
”Jaga kebersihan badan, termasuk memilih makanan higienis. Sebaran MERS-CoV juga bisa terjadi melalui perantara hewan, terutama unta. Jadi sebaiknya tidak foto selfie dengan unta, termasuk meminum susu unta langsung tanpa proses sterilisasi,” tuturnya.
Jemaah haji juga tetap harus waspada terhadap gejala penyakit meningitis atau infeksi yang menyerang selaput membran otak tersebut, walaupun telah disuntik vaksin meningitis.
Tidak hanya itu, untuk pelaksanaan ibadah haji tahun ini, para jamaah akan mengalami dan merasakan cuaca panas, dengan suhu diperkirakan mencapai 40 derajat celsius lebih. Sehinga disarankan para jamaah memperbanyak minum meski tidak sedang haus. Dan disarankan agar para jamaah hanya melakukan aktivitas yang menyangkut ibadah saja tidak terlalu melakukan aktivitas lainnya secara berlebihan.
”Daya tahan tubuh diperkuat dengan istirahat cukup. Konsumsi makanan sehat dan dibantu vitamin juga diperbolehkan. Tetap jalankan perilaku hidup bersih dan sehat,” tandasnya.
Di bagian lain, Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek mengungkapkan, angka perokok di kalangan calon jamaah haji (CJH) yang begitu tinggi. Nila menyebutkan, angka yang begitu fantastis saat dia mendampingi senam jantung para calon jamaah haji.
”Bayangkan, jamaah haji itu saya dampingi senam jantung. Dari sepuluh orang laki-laki, delapan di antaranya merokok,” ungkap Nila di Balairung Universitas Indonesia (UI) Kampus Depok, kemarin.
Perilaku itu tentu akan bermasalah di tanah suci. Nila mengatakan pemerintah Indonesia kerap mendapatkan teguran dari pihak Arab Saudi karena para jamaahnya gemar merokok.
”Yang dimarahin pemerintah Indonesia. Kenapa enggak larang merokok? Lho wong sudah disuruh enggak mau dengar,” tukasnya.