Bidik Potensi di Timur Indonesia, Ekspedisi NKRI 2017 Dimulai Agustus

jabarekspres.com, BANDUNG – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani menyebutkan pelaksanaan ekspedisi NKRI 2017 dilakukan guna mendata dan meneliti segala potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia, termasuk untuk mendorong peningkatan kesejahteraan sosial di wilayah Indonesia bagian timur itu.

”Ekspedisi ini memiliki peran dan makna yang sangat strategis, yaitu kehadiran pemerintah bagi rakyat di daerah tertinggal dan terdepan. Juga karena bumi Cendrawasih menjadi wilayah terdepan di Timur Indonesia yang berbatasan dengan dua Negara tetangga, Papua Nugini dan Australia,” kata Puan Maharani saat menjadi inspektur upacara sekaligus melepas keberangkatan Tim Ekspedisi NKRI 2017 Koridor Papua bagian Selatan di Lapangan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpasus) Kopassus Jalan Raya Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, kemarin (21/7).

Dia menjelaskan, tim Ekspedisi NKRI 2017 Koridor Papua bagian Selatan akan terus melakukan persiapan hingga akhirnya tiba waktu pemberangkatan ke Papua dari Jakarta. Keterlibatan TNI dan Polri dalam tim ekspedisi ini karena di Papua rentan dengan konflik sosial, selain karena medan, dan kondisi alamnya masih banyak yang belum terjamah.

”Karena banyaknya kaum muda yang terlibat, maka kami harus betul-betul bisa menjamin keamanan dan keselamatan mereka. Dengan bekal dan pengalaman dari TNI dan Polri, semuanya bisa dipastikan akan berjalan lancar,” jelasnya.

Pelaksanaan Ekspedisi NKRI 2017 Koridor Papua bagian Selatan juga didukung empat bupati, yakni Bupati Asmat, Bupati Mappi, Bupati Merauke, dan Bupati Boven Digoel. Sedangkan, terkait konflik sosial sebut dia agar hal itu bisa diantisipasi, Puan berharap TNI dan Polri bisa melakukan pendekatan secara persuasif. ”Ditambah sudah ada jaminan dari para bupati. Saya kira hal itu tak akan terjadi,” sebutnya.

Dia juga berharap dengan pelaksanaan Ekspedisi NKRI 2017 ini bisa membantu masyarakat sekitar yang menjadi objek ekspedisi, seperti dari fasilitas kesehatan dan fasilitas sosialnya.

Ekspedisi yang dikoordinasikan Kementerian Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang melibatkan unsur TNI dan Polri, peneliti, mahasiswa, ASN, dan unsur kemasyarakatan lainnya. Secara resmi dilaksanakan pada 3 Agustus mendatang dan akan berakhir pada 28 Oktober 2017, dengan puncak acaranya akan diselenggarakan di Merauke, Papua.

Tinggalkan Balasan