jabarekspres.com, CIMAHI – Pemerintah Provinsi Jawa Barat sepakat, quota angkutan online atau angkutan sewa khusus yang didapat Kota Cimahi sebanyak 338 angkutan.
Kuota tersebut akan diajukan Provinsi kepada Kementrian Perhubungan (Kemenhub) RI, disertai kuota taksi kovensional, sebanyak 476 angkutan.
Kepala Bidang Angkutan dan Penerangan Jalan Umum Dinas Perhubungan Kota Cimahi, Endang mengatakan, kuota tersebut disepakati melalui hasil rapat dengan Pemprov Jawa Barat.
“Kuota untuk Cimahi yang akan diusulkan oleh Dishub Provinsi Jawa Barat ke Kemenhub, angkutan sewa khusus (online) sebanyak 338,” terangnya saat dihubungi, Selasa (18/7)
Selain taksi online yang diusulkan, taksi konvensional juga akan kembali diusulkan oleh Dinas Perhubungan Jawa Barat.
Untuk Kota Cimahi, kuota taksi online yang diusulkan ialah sebanyak 478 angkutan. Jumlah tersebut meningkat jika dibandingkan dengan jumlah taksi konvensional saat ini. Itupun jika disetujui Kemenhub.
“Cimahi sudah ada sekitar 150 taksi kovensional. Itu yang sudah terdaftar beroperasi di Cimahi,” kata dia.
Endang menjelaskan, kuota tersebut diberikan setelah melalui kajian yang dilakukan oleh Pemprov Jawa Barat.
“Provinsi itu sudah melalui kajian. Provinsi memperhitungkan jumlah penduduk, kemudian panjang jalan, kemudian pusat ekonomi,” jelas dia.
Perihal tarif, beber Endang, dipastikan akan mengacu pada Permenhub Nomir 26 Tahun 2017. Dalam peraturan tersebut, disebutkan bahwa tarif angkutan onlien untuk wilayah Jawa tarif batas bawahnya Rp3.500, sedangkan tarifs atasnya sebesar Rp 6.500 per kilometer. “Kalau untuk tarif sudah final,” ucap dia.
Di tempat terpisah, Ketua unit kombanter baru angkutan sewa khusus taxi online, Akbar Ginanjar mengaku, dengan 338 saja tentu masih kurang. Sebab untuk saat ini saja, yang oprasi di grab se Bandung Raya saja sudah mencapai 3.800 unit.
“Saya rasa masih kurang karena kan berjalan dengan tiga aplikasi yaitu, grab,uber dan go car,” sebutnya, saat ditemui dikantornya, Jalan mintaredja, Baros Kota Cimahi.
Menurutnya, meski di Cimahi pengguna angkutan berbasis online masih kurang, namun kedepan untuk angkutan berbasis online ini pasti akan berkembang. “Sekarang makin bertambah ko penggunanya. Karena untuk setiap pemesanan tidak perlu menunggu lama,” pungkasnya. (ziz).