jabarekspres.com, SUBANG-Sedikitnya tiga warga dinyatakan meninggal dunia usai divonis menderita HIV/AIDS selama kurun waktu 7 bulan, tepatnya Januari hingga Juli 2017. Ketiga korban merupakan 1 perempuan dan 2 laki-laki.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, dr Dwinan Marchiawati mengatakan, sejak Januari hingga Juli 2017, sedikitnya ada 183 kasus HIV/AIDS yang ditemukan lembaganya.
Dari jumlah tersebut, tiga orang diantaranya sudah meninggal dunia. Dia berharap masyarakat Subang lebih berhati-hati atas penyebaran penyakit berbahaya tersebut. Dari tingginya kasus HIV/AIDS yang ditemukan di Kabupaten Subang, sebanyak 90 persen diakibatkan seks bebas.
Menurutnya, hingga saat ini HIV/AIDS masih menjadi salah satu penyakit paling berbahaya di dunia.
“HIV/AIDS merupakan penyakit serius dan tidak boleh dianggap remeh,” tandasnya.
Untuk menekan angka HIV/AIDS di Kabupaten Subang, kata Dwinan, pihaknya sudah membentuk tim khusus. Bahkan diantaranya sudah bekerjasama dengan beberapa pihak dan relawan.
Dwinan juga mengakui, tingginya jumlah penderita HIV/AIDS di Kabupaten Subang belum diimbangi dengan jumlah layanan kesehatan yang memadai. Hingga saat ini, di Kabupaten Subang baru hanya ada 1 Puskesmas yang memiliki akses CST (Care, Support and Treatment) dan ARV (Anti Retro Viral).
“Padahal harusnya ada 10 puskemas yang memiliki akses CST ARV-nya,” ungkap Dwinan.
Di kesempatan tersebut, Dwinan juga meminta masyarakat menjauhi seks bebas.
Alasannya, para pelaku seks bebas sangat rentan tertular penyakit HIV/AIDS.(ygo/din)