“Dengan 100 lebih perusahaan yang ada di Kota Cimahi, sebetulnya ketersediaan lapangan kerja masih terbuka. Namun, hal tersebut juga bergantung pada fluktuasi pasar internasional,” ujarnya.
Namun demikian, justru pihak disnakertrans mendorong masyarakat untuk menjadi pengusaha mandiri. “Untuk pendatang yang masuk ke Kota Cimahi, harus punya skill.
Sebetulnya, Disnaker justru menyarankan agar masyarakat untuk bisa mandiri dan keluar dari Kota Cimahi agar bisa berkembang,” bebernya.
Supendi menuturkan, setelah libur lebaran, pihaknya juga kebanjiran jumlah pemohon AK 1 atau yang dulu dikenal dengan nama kartu kuning. Kartu kuning atau AK 1 berfungsi sebagai persyaratan untuk melamar pekerjaan.
“Memang betul ada peningkatan pencari kerja, terbukti dari pembuatan AK 1 atau kartu kuning sebagai satu syarat melamar pekerjaan. Untuk jumlahnya, pertama masuk kerja terhitung tanggal 3 Juli itu ada sekitar 200 orang yang membuat AK 1 setiap harinya, sampai sekarang berarti sudah ada sekitar 1500 orang,” pungkasnya.(ziz/yan).
