”Anda masih punya orangtua?” Tanya Irfan kepada Jabar Ekspres. ”Oh, ibu masih ada. Anda beruntung, karena masih ada pesan dari surga yang selalu mendoakan Anda setiap hari,” sambungnya sambil menasehati.
Pria berkacamata itu mengaku, sangat merindukan sosok kedua orangtuanya. Sebab, keberhasilan seorang anak akan terasa lebih berarti jika juga dinikmati dan disyukuri bersama kedua orangtua.
Tak hanya doa dan nasehat orangtua, Irfan mengaku, hingga kini masih merindukan masakan dari ibunya. ”Meski mungkin sama, kami juga di keluarga dimasakin opor dan ketupat. Tapi masakan ibu itu tentu akan terasa berbeda dari masakan orang lain,” ungkapnya.
Namun, kenangan manis itu digariskan terputus ketika 18 Desember 2011 ayahnya meninggal dunia. ”Saat itu tepat ulang tahun saya. Makanya, setiap ulang tahun, saya juga kerap berdoa untuk almarhum bapak,” ungkapnya.
Kesedihan itu tak surut. Tiga bulan berselang, tepat pada 22 Maret ibunya meninggal dunia. ”Suasana bersama orangtua itu tak terganti meski pun saya menjadi orangtua. Kini saya jadi orangtua untuk keluarga dan karyawan saya di bank bjb,” ucapnya.
Bagaimana Lebaran tahun ini? Ahmad Irfan mengaku, tidak akan pulang ke kampung halaman dan lebih memilih untuk open house di rumah dinas. Sebab, bagi dia, keharmonisan dan kekompakan bersama karyawan juga hal yang utama selain keluarga di rumah. ”Keluarga besar saya itu di rumah dan di kantor ini (bank bjb, Red),” pungkasnya.
Santuni 32 Ribu Anak Yatim-Dhuafa se-Indonesia
HAMPIR setiap tahun bank bjb kerap berbagi dengan anak yatim piatu dan kaum dhuafa. Tahun ini saja, bank bjb menyalurkan 32 ribu santunan kepada mereka yang membutuhkan.
Angka itu sendiri, merupakan rangkaian kegiatan yang digelar bank bjb selama 2017. Sebab, pemberian santunan itu merupakan hal yang wajib disalurkan melalui dana corporate social responsibility.
Direktur Utama bank bjb Ahmad Irfan mengatakan, pada HUT Mei 2017 lalu, bank bjb telah menyantuni sebanyak 20 ribu anak yatim dan dhuafa. Rangkaian dilakukan di 14 kota/kabupaten se-Indonesia.