Petani Kesulitan Akses Kredit dari Bank

jabarekspres.com, SOREANG – Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Provinsi Jawa Barat menyalurkan 100 Polis Asuransi Mikro, 10 Sertifikat Agen Laku Pandai dan penyaluran 5 Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada para petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Katata.

Sinergi Aksi Nyata Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional II Provinsi Jawa Barat melalui TPAKD Jabar ini berlangsung di Gedung Mohamad Toha Soreang, belum lama ini

Kelompok Tani Katata merupakan kelompok petani unggulan dari Kecamatan Pangalengan binaan UNPAD, PT. HERO Supermarket Tbk., Giant dan Bank Indonesia yang memasarkan produk sayurannya di Supermarket Hero, Giant, Pasar Induk di Bandung, Jakarta dan Bekasi.

Kepala OJK Regional II Jabar selaku pengarah TPAKD Jabar, Sarwono, mengungkapkan bahwa di Indonesia terdapat kurang lebih 118 bank umum dan 1630 BPR, sedangkan jumlah total penduduk Indonesia sekitar 250 juta. Seharusnya, masyarakat Indonesia secara umum mendapat akses keuangan, tapi nyatanya masih belum sesuai harapan.

Dirinya menyebutkan, dari survey dilakukan OJK pada tahun 2016, tercatat hanya 29% masyarakat yang memiliki pemahaman yang cukup terhadap produk dan layanan jasa keuangan

Sarwono menyebut ada 3 hal yang menjadi penyebab yaitu kurangnya edukasi yang intensif, adanya aturan mengenai agunan dan jarak perbankan yang tidak mudah dijangkau masyarakat desa.

“Masalah edukasi bukan hanya tanggungjawab OJK tapi juga industri layanan perbankan, ini yang harus terus ditingkatkan,” terangnya.

Upaya pemerintah lewat KUR sudah memberikan keleluasaan kepada perbankan untuk menyediakan pembiayaan tanpa agunan sampai dengan Rp. 25 juta.

Untuk itu dengan tersediannya fasilitas agen-agen Laku Pandai yang sudah tersertifikasi akan memudahkan masyarakat yang membutuhkan layanan perbankan sehingga tidak kesulitan menjangkau bank yang letaknya di kota

Tahun 2017 ini, lanjut Sarwono, TPAKD Provinsi Jawa Barat mempunyai 2 program, yaitu perluasan akses keuangan bagi para petani karena tema yang diusung masih pada ketahanan pangan.

“Kelompok Tani Katata Kecamatan Pangalengan ini dipilih karena memiliki usaha dan akses pasar yang baik akan tetapi dukungan modalnya yang masih kurang, akses keuangannya masih terbatas, ini yang kami fasilitasi agar mereka lebih maju lagi,” tutupnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan